A. KEGIATAN ADAT DAN BUDAYA MASYARAKAT
1. Kegiatan Adat
Kegiatan adat kampung katapang yang turun
temurun dilakukan atau ditentukan diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø Acara Adat atau ritual adat yang pertama
adalah sebagai mana proses adat yang dialami dalam mimpi tentang penemuan
kampung oleh Bapak Lantabi yang dikukuhkan menjadi kegiatan adat dan dilakukan
dalam melaksanakan acara-acara adat di Katapang. Kegiatan adat yang tergambar
adalah mereka di antar dengan sebuah ritual adat yaitu dengan menggunakan tampa
siri yang diletakan diatas sebua loyang (baki) dan kain putih dan diletakan di
atas kepala seorang perempuan kemudian diiringi keliling pulau seram sampai di
lokasi kampung Katapang sekarang. Kegiatan adat inilah yang sering dijadikan sebagai
acara adat tempo dulu yang dipakai pada kegiatan-kegiatan adat di katapang
diantaranya, meminang seorang Kepala Kampung, Kepala Adat, Kepala Pemuda,
Mengantar Tiang Alif Mesjid, hingga proses pinangan perempuan untuk menikah
masih dilakukan proses adat ini.
Ø Kegiatan adat selanjutnya adalah
pengangkatan Kepala Kampung, Proses pengangkatan kepala kampung di katapang
dilakukan berdasarkan cara pengangkatan Sultan Buton pada Kesultanan Buton
yaitu para saniri atau orang tua-tua kampung yang meruapakan keterwakilan semua
suku di Katapang musyawarah untuk Mengangkat Seorang Kepala Kampung Dari
Keturunan La Aru yang diyakini dan teruji Bisa dan Mampu memimpin
Katapang.
Ø Adat selanjutnya adalah setiap
pemuka-pemuka adat Kampung herus memiliki jiwa membangung, adil, menididik,
menjadi teladan. Khusus untuk para pemimpin kampung atau pemuka-pemuka
masyarakat diantaranya Kepala Kampung, Sekretaris, Imam, Modim, Ketua Adat,
Kepala Pemuda dan pemuka kampung yang lain wajib memiliki pendamping atau
menikah. Barang siapa yang belum menikah atau pernah menikah (cerai) tidak
boleh diangkat sampai dia menikah kembali dan apabila telah diangkat dan
bercerai baik dicerai atau ditinggal (pasangan meninggal) maka wajib baginya
untuk mengundurkan diri dari jabatan yang dia pegang di dalam kampung.
Ø
Hasil keempat yang disepakati pada waktu itu adalah setiap pemuka-pemuka
adat Kampung bila melakukan hal-hal asosila maupun hal-hal yang melawan hukum
baik hukum adat, agama dan hukum negara diberhentikan dari jabatannya dengan
tidak hormat.
2. Kegiatan Budaya
Kegiatan budaya yang tetap lestari di Kampung Katapang yang turun
temurun dilakukan diantaranya adalah:
Ø
Pela
Ikatan persaudaraan yang
merupakan sebuah warisan budaya tanah Raja-raja ini merupakan sebuah budaya yang terdapat pada
setiap daerah di tanah Maluku.
Terdapat berbapa cara
pengangkatan pela di maluku, namun ikatan pela yang terjalin di Kampung
Katapang antara Kampung Katapang dengan Desa Ariate adalah ikatan pela yang
dibangun berdasarkan sumpah. Ikatan ini terbangun karena kedua pihak pada jaman
perjuangan sering bahu-membahu atau saling membantu dan saling menyelamatkan
karena masing-masing merupakan tujuan pemusnahan para separatis disaat itu yang
ingin memecah belah NKRI. Katapang sendri sering dibantu dalam pemberian
informasi penyerangan pasukan RMS. Setiap ada rencana penyerangan oleh
separatis RMS ke Katapang, informasi itu langsung disampaikan oleh masyarakat
Ariate kepada masyarakat Katapang untuk dapat mempertsiapkan diri. Sebaliknya
pada gerakan separatis DITII pada tahun 1952 masyarakat katapang yang sering
memberikan informasi kepada masyarakat Ariate bila ada rencana penyerangan.
Kejadian ini berlangsung secara terus menerus sehigga hubungan kekeluargaan
antara masyarakat Katapang dan Ariate menjadi sangat erat sehingga kedua
kampung ini sepakat untuk saling mengikat tali persaudaraan lebih erat lagi
dengan ikatan budaya adat Maluku yaitu Ikatan PELA.
Prosesi sumpah yang dilakukan
pada pengangkatan PELA Katapang–Ariate merupakan
sebuah kegiatan yang sangat sakral dimana kedua belah pihak bersumpah dengan
keyakinan dan kepercayaan masing-masing kemudian mengambil darah dari
masing-masing pemuka adat lalu ditempatkan dalam sabuah wadah (tempurung
kelapa) kemudian di minum, sisa darah tersebut kemudian di tuangkan ke dalam
sebuah wadah yang berisi air dan dibagikan kepada seluruh warga kedua belah
pihak yang hidup pada saat itu dari orang tua hingga bayi yang baru lahir.
kemudian sisanya lagi yang telah tercampur air tadi dimasukan kedalam sumur
utama kedua kampung.
Ø
Sodara
Selain pela masyarakat maluku
juga mengenal sebuah ikatan keluarga yang disebut gandong yakni sebuah keluarga
yang terpisah di masa penjajahan belanda dan membuat kampung sendiri-sendiri. Di mana yang memilih untuk tetap muslim meninggalkan kampung mereka dan yang mengikuti desakan belanda untuk menjadi kristen harus tetap bertahan. dari proses ini kemudian dua negeri terpisah. Perpisahaan ini mengahruskan kedua saudara ini harus tetap memimpin masyarakat mereka dengan membangun kembali negeri dan ketika negeri ini berdisi sendiri-sendiri ikatan keluarga antara mereka tetap terjalin karena merupakan saudara sekandung yang lebih dikenal dengan istilah "GANDONG"
Ada sebuah ikatan sodara yang dibangun orang tua-tua jaman dulu yaitu ikatan sodara antara Negeri Seri di pulau ambon dan kampung Katapang. Ikatan yang terjalin ntara negeri seri Ambon dan Kampung Katapang bukan karena adanya ikatan Sekandung melainkan
ikatan sodara yang di bangun karena adanya sebuah keinginan untuk membangun
ikatan sodara dimaksud. Pengangkatan sodara ini
terjadi karena masing-masing merasa berhutang satu sama lain yang mana seri
merasa hutang terhadap masyarakat katapang atas bantuan masyarakat katapang
menyediakan perlengkapan (kayu) pada saat mereka (masyarakat seri) membangun
tempat peribadatan mereka (gereja) beritu juga sebaliknya hutang masyarakat Katapang terhadap Masyarakat Negeri
Seri.
Ø
Pagelaran
Beberapa pagelaran seni dan
budaya yang terpelihara pada masyarakat katapang sungguh beragam dan tetap
dilesterikan namun karena kurangnya biaya sehingga ada beberapa pegelaran yang
belum terealisasi kembali. Dianta pagelaran seni yang terdapat di katapang
adalah sebagai berikut :
·
Seni
§
Tari sawat
Tari sawat merupakan sabuah kegaitan
budaya masyarakat katapang yang hampir punah, hal ini terjadi karena
perlengkapan sawat yang dimiliki sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi dan
sebagian besar sudah hilang.
§
Hadrat
Hadrat merupakan kegiatan budaya
masyarakat katapang yang masih terjaga dan masih dilestarikan hingga saat ini,
walau nuansa keseniaannya yang sudah sangat jauh dari keasliannya.
§
Tarian eja-eja (cakalele)
Tarian eja-eja adalah salah satu tarian
budaya yang menarik di masyarakat katapang. Tarian ini merupakan perpaduan
antara kebudayaan buton dan kabudayaan maluku. Dulu tari ini sering diperagakan
untuk penyambutan tamu.
§
Tarian Alionda (tari penyambutan tamu)
Tarian alionda adalah salah satu tarian
budaya yang menarik di masyarakat katapang. Tarian ini merupakan sebuah tarian
yang diangkat dari kebudayaan buton dan dipadukan dengan kebudayaan Maluku.
Tari ini diperagakan oleh beberapa orang gadis untuk acara penyambutan tamu
kebanyakan tari ini dipentaskan di luar ruangan.
§
Tarian Saride (tari penyambutan tamu)
Samahalnya dengan Tarian alionda, tarian
Saride adalah salah satu tarian budaya masyarakat katapang. Tarian ini
merupakan sebuah tarian yang diangkat dari kebudayaan buton dan dipadukan
dengan kebudayaan Maluku. Tari ini diperagakan oleh beberapa orang gadis untuk
ucapan selamat datang kebanyakan tari ini dipentaskan di dalam ruangan.
·
Olahraga
§
Pencak Silat
Pencak silat adalah sebuah kegiatan budaya
masyarakat sejak dulu yang tetap dilestarikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada
saat lebaran idul adha.
§
Manggurebe arombai
Manggurebe aromai adalah sebuah kegiatan
budaya masyarakat katapang yang telah dilupakan. Biasanya kegiatan ini
dilaksanakan pada saat lebaran idul fitri. Kegaitan ini pada mulanya dilaksanakan
karena adanya persaingan antar nelayan pada saat itu. Persaingan adalah
arombai (perahu) siapa yang paling
cepat. Kemudian pada setiap lebaran idul fitri para pemilik arobay selalu
melaksanakan lomba manggurebe arombai. Yang unik di acara ini adalah bukan
karena pemenang tapi melaikan teknik dayung karena dayung harus dengan aturan
yaitu suara dayung harus menarik antara pedayung satu dengan pedayung lainya.
·
Sirau
Sirau merupakan sebuah kegiatan budaya
turun temurun yang telah dilaksanakan oleh masyarakat. Sirau adalah kegiatan
atau acara yang dilaksanakan pasa saat seorang perempuan yang baru saja menikah
memasuki rumah keluarga suaminya.
·
Baku
Kasmakang
Kegiatan budaya ini merupakan salah satu
kegiatan budaya yang langkah sekarang di masyarakat. Baku kasmakan merupakan
sebuah kegiatan budaya yang dilakuan oleh seorang Ipar kepada Iparnya.
Contohnya bila seorang keluarga istri secara tidak sengaja mengatakan kepada
suami saudara mereka (ipar) atau seorang keluarga suami secara tidak sengaja
mengatakan kepada istri saudara mereka, bahwa “wah durian itu sepertinya enak”
atau “sudah lama saya tidak makan durian”. Ipar yang mendengar hal itu bisanya
secara tiba-tiba datang kerumah membawakan durian kepada keluarga
suami/istrinya itu dan disuruh makan sampai seluruhnya habis, biasanya sambil
makan orang yang dikasimakan biasanya dimanjakan, didandan (pria/wanita). Bila
makanan yang dibawah bisa dihabiskan maka, dia bebas tanpa menanggung biaya
dari seluruh makanan yang di sediakan, namun kalau makanan yang disediakan
tidak sanggup dihabiskan, maka dia wajib mambayar seluruh makanan yang
disediakan termasuk denda 2x-5x lipat dari harga sebenarnya.
·
Baku
sapu muka
Kegiatan budaya baku sapu merupakan sebuah
kegiatan budaya yang tidak terlihat lagi sampai sekarang. Kegiatan ini biasa
dilaksanakan pada saat hajatan perkawinan atau acara adat. Setelah selesai
acara adat atau perkawinan, para masyarakat biasanya melaksanakan kegiatan ini
yaitu, peralatan masak-memasak yang belum dicuci (dandang, kwali, panci) yang
masih hitam dengan arang api kemudian digosok di tangan yang sebelumnya telah
dilumuri minyak kelapa kemudian di sapu pada siapa saja yang terjangkau
olehnya. Setiap orang mencari korbannya sehingga kampung menjadi ramai karena
orang saling kejar mengejar, tidak hanya itu acara ini kemudian dilanjutkan
dengan siram-menyiram bahkan ada yang dilempar ke air laut.
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda