Tuesday, February 27, 2018

PROFIL KECAMATAN KAIRATU KAB. SBB


1. UMUM
Wilayah Kecamatan Kairatu berada pada Wilayah Pulau Seram, dimana pada bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan Inamosol, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Seram,
sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Amalatu , dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Ba rat.
Kecamatan Kairatu memiliki luas 329,63 Km2, dan terbagi atas 7 (tujuh) desa. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Desa Kamarian sebesar 152,61Km2 atau 46,29 persen dan terkecil adalah Desa Waipirit 9,50 Km2 atau 2,88 persen.




Pada tahun 2016 temperatur rata-rata adalah 27,230C, temperatur maksimum 32,20C dan temperatur minimum 23,390C. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 348,6 mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei sebanyak 27 hari. Rata—rata curah hujan dan hari hujan adalah masing­masing sebesar 167 mm dan 19 hari.
Sejak tahun 1965 sampai sekarang tercatat sebanyak 15 orang Camat yang telah bertugas memegang tampuk pemerintahan di Kecamatan ini.

Penduduk Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Kairatu sebanyak 23.246 jiwa, dan kepadatan penduduk mencapai 319.66 jiwa tiap Km2. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Kairatu sebesar 104 berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 104 jiwa penduduk laki-laki.
Desa Kairatu memiliki jumlah penduduk terbesar, 8.744 jiwa, dan desa dengan penduduk terkecil yaitu desa Seruawan sebanyak 639 jiwa. Desa yang memiliki penduduk terpadat yaitu Desa Waimital, 441.66 Jiwa/K m2, sedangkan Desa Seruawan merupakan desa dengan penduduk terjarang dengan kepadatan penduduk 13,58 Jiwa/Km2.

2. PENDIDIKAN
Banyaknya sarana pendidikan di kecamatan kairatu sampai dengan tahun 2015, tercatat sebanyak 22 unit Sekolah Dasar (SD), 6 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) d




an 7 buah Sekolah Menengah Umum/Kejuruan. Sementara itu, rasio jumlah murid terhadap guru untuk tingkat SD sebesar 7, yang berarti rata- rata satu orang guru bertanggung jawab terhadap pendidikan 7 orang anak muridnya. Untuk SMP sebesar 10, sedangkan untuk SMA/K sebesar 42.
3. KESEHATAN
Pembangunan yang dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat mencapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan memberikan hak untuk hidup sehat. Untuk memberikan hak tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, maka didalam pembangunan Sektor Kesehatan di Kecamatan Kairatu dari tahun ke tahun, diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan, baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, di antaranya seperti : Rumah Sakit/Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya.
Tahun 2016, Kecamatan Kairatu memiliki 2 buah Puskesmas, 1 buah merupakan puskesmas rawat nginap, dan 8 buah Puskesmas Pembantu, selain itu juga terdapat Polindes 6 buah, Poskesdes 5 dan Posyandu 22 buah.

Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kairatu pada tahun 2016 berjumlah 94 orang dengan rincian 1 orang dokter Specialis, 2 Farmasi, Bidan 27, Tenaga Medis 3 dan 69 orang perawat. Rasio antara jumlah penduduk terhadap tenaga kesehatan sebesar 227 artinya satu tenaga kesehatan mempunyai beban tanggung jawab untuk merawat 227 penduduk.
Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu upaya
mengendalikan angka kelahiran di antaranya melalui penggunaan alat kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan, dalam pencapaian mix kontrasepsi, Suntik secara rata-rata menjadi alat kontrasepsi yang paling diminati para akseptor KB, yang diikuti oleh pil.
4. AGAMA
Pada tahun 2016 sarana periabadatan di kecamatan kairatu berjumlah 85 buah yang terdiri dari : Mesjid 20 buah, musollah 22, gereja protestan 42, dan gereja katolik 1, sedangkan sarana yang tidak ada ialah : kapel, pura, vihara.


5. PERTANIAN
Kecamatan Kairatu Tahun 2016 Produksi buah-buahan sebesar 15, 010 ton dengan rata-rata produksi 8,2 ton/ha, sedangkan sayuran pada Kecamatan Kairatu di Tahun 2016 dengan produksi sebesar 6,902.4 ton dengan rata-rata produksi sebesar 9.89 ha, selanjutanya tanaman perkebunan, dengan produksi sebesar 1.444 ton dengan rata-rata produksi 2.815 ha.
Untuk populasi ternak di Kecamatan Kairatu selama tahun 2016 tercatat : Sapi 4.145 ekor, Kambing 498 ekor dan Babi 506 ekor, Itik 2.760 ekor, dan Ayam Buras 16.995 ekor.
Salah satu sub sektor yang cukup memberikan andil b agi sektor pertanian adalah sub sektor perikanan. Selama tahun 2016, di Kecamatan Kairatu untuk perikanan terdapat 1.296 nelayan tanggkap dengan nilai tanggkap (Rp.000) sebesar Rp. 4.785.480, dan pembudidaya sebanyak 106 dengan nilai produksi (Rp.000) sebesar Rp. 873.660

6. TRANSPORTASI
Peranan sektor Transportasi dan sangat penting dalam pembangunan, karena merupakan penunjang untuk kelancaran pembangunan sektor-sektor lainnya.

Jumlah sarana angkutan darat yang beroperasi di Kecamatan Kairatu pada tahun 2016 tercatat 42 unit yang melayani 11 trayek. Dari 42 unit yang ada, jumlah terbesar melayani trayek Kairatu-Waisarisa sebanyak 15 unit. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah angkutan umum di Kecamatan Kairatu tidak mengalami perubahan dari tahun 2015

7. PARIWISATA
Sektor Kepariwisataan di Kecamatan Kairatu hingga tahun 2016 memiliki 4 obyek wisata dan tahun ini sama seperti tahun sebelumya. Dari jumlah tersebut, dua tempat wisata merupakan wisata bahari (pantai), dan dua wisata alam, yaitu goa dan air terjun.
Pada tahun 2016 jumlah penginapan di Kecamatan Kairatu berjumlah 6 buah, jumlah ini tidak mengalami perubahan dari tahun 2015 yakni 6 buah dan tersebar di Kecamatan Kairatu dengan jumlah kamar 96 buah dan 108 tempat tidur dengan tarif yang bervariasi antara Rp 75000 yang paling rendah dan denga n Rp 275,000 paling tinggi.

PROFIL KECAMAT TANIWEL KAB. SBB



1. LETAK DAN BATAS WILAYAH
Wilayah Kecamatan Taniwel berada pada Wilayah Pulau Seram, dimana pada bagian Utara berbatasan dengan Laut Seram, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kairatu, sebela
h Timur berbatasan dengan Kecamatan Taniwel Timur, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Seram Barat.

2. LUAS DAN JARAK
Kecamatan Taniwel memiliki luas 1.181,32 Km2, dan terbagi atas 19 (sembilan belas) desa. Desa yang memiliki luas wilayah te rbesar adalah Desa Taniwel sebesar 1 50,77 Km2 atau 12,76 persen dan terkecil adalah Desa Lohia Sapalewa 19,08 Km2 atau 1,62 persen dari luas Kecamatan Taniwel.



3. IKLIM
Pada tahun 2016, temperatur rata-rata adalah 27,230C, temperatur maksimum 32,20C dan temperatur minimum 23,390C. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar
348,6 mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei sebanyak 27 hari. Rata—rata curah hujan dan hari hujan adalah masing­masing sebesar 167 mm dan 19 hari.





4. KEPENDUDUKAN
Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Taniwel sebanyak 12.474 jiwa dan kepadatan penduduk sebanyak 11 jiwa tiap Km2. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Taniwel sebesar 112. Berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 112 jiwa penduduk laki-laki.
Desa Taniwel memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 1.794 jiwa, Dan desa dengan penduduk terkecil yaitu desa Rumahsoal sebanyak 224 jiwa. Desa yang memiliki penduduk terpa da t yaitu Desa Uweth 25 Jiwa/Km2, sedangkan Desa Rumahsoal merupakan desa dengan pendud uk terjarang dengan kepadatan penduduk 3 Jiwa/Km2.

5. KETENAGAKERJAAN
Pada tahun 2015 dari total angkatan kerja sebesar 69.687, sekitar 91,79 persen dari mereka telah bekerja. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dari total angkatan kerja sebesar 61.168, sekitar 86,12 persen dari mereka telah bekerja. Tahun 2015, dari 100 orang angkatan kerja sekitar 8 orang diantaranya masih menganggur. Jumlah pengangguran terbuka di Seram Bagian Barat mencapai 5.721 jiwa. Sejalan dengan angka TPAK tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan. TPT Seram Bagian Barat pada tahun 2015 sebesar 8,21 persen, berarti telah mengalami penurunan
sebesar 5,67 persen dibandingkan dengan kondisi tahun 2014 sebesar 13,88 persen.



6. PENDIDIKAN
Pada tahun 2015, tercatat sebanyak 21 buah Sekolah Dasar (SD), 6 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 2 buah Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Sementara itu, rasio jumlah murid terhadap guru untuk tingkat SD sebesar 8 yang berarti rata-rata 1 orang guru bertanggungjawab terhadap pendidikan 8 orang anak muridnya. Untuk SMP sebesar 10, sedangkan untuk SMA/K sebesar 12. Hal tersebut disebabkan naik turunnya jumlah murid diik ti dengan naik turunnya jumlah guru.

7. KESEHATAN
Pembangunan yang  dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat mencapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan memberikan hak untuk hidup sehat. Untuk memberikan hak tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, maka didalam pembangunan Sektor Kesehatan di Kecamatan Taniwel dari tahun ke tahun, diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, diantaranya
seperti : Rumah Sakit/Bersalin, Balai
Pengobatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya. Tahun 2016, Kecamatan Taniwel memiliki 1 Puskesmas, 7 Puskesmas Pembantu, 17 Poskesdes, 22 Posyandu dan 17 Polindes Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Taniwel pada tahun 2016 berjumlah 27 orang dengan rincian 1 orang Apoteker dan 26 orang Perawat.

8. KELUARGA BERENCANA
Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu upaya mengendalikan angka kelahiran di antaranya melalui penggunaan alat kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Dalam pencapaian mix kontrasepsi, IUD secara rata-rata menjadi alat kontrasepsi yang paling diminati para akseptor KB, yang diikuti oleh pil. Pada tahun 2016 jumlah peserta KB Baru sebanyak 26 Peserta KB Baru.

9. AGAMA
Menurut Kantor Kementrian Agama Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2016, persentase penduduk beragama Islam di Kecamatan Taniwel 3 persen, beragama Kristen Protestan 22 persen dan beragama Katholik sebesar 16 persen.

10. HORTIKULTURA
Sub sektor hortikultura mencakup tanaman sayuran dan tanaman buah­buahan, di Kecamatan Taniwel Luas Panen Sayur-sayuran sebesar 299 hektar dan Buah-buahan sebesar 3.360 hektar, sedangkan hasil produksinya untuk Sayur 3.278,2 ton dan untuk Buah­buahan 60.774,1 ton.

11. PERKEBUNAN
Sub Sektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan pertanian, Berdasarkan data dari Dinas pertanian, pada ta hun 2016 sebagian besar produksi hasil perkebunan mengalami kenaikan, sebagian besar masyarakat di Kecamatan Taniwel mengusahakan hasil perkebunan diantaranya kelapa, cengkeh, pala, dan sagu. Jika dibandingkan dengan komoditi lain Perkebunan cengkeh adalah yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Taniwel.

12. PETERNAKAN
 Pembangunan sub sektor peternakan adalah untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam rangka memperbaiki gizi masyarakat dan meningkatkan pendapatan peternak, Menurut data dinas terkait pada tahun 2016 di Kecamatan Taniwel populasi sapi yang dipotong sebanyak 9
ekor, Kambing 25 ekor, dan Babi sebanyak 30 ekor.

13. PERIKANAN
Prospek perikanan di Kecamatan Taniwel dari tahun ke tahun semakin menjanjikan, Hal ini dapat dilihat dari hasil produksi perikanan yang semakin meningkat, Produksi perikanan Laut tahun 2016 meningkat 21,74 ton jika dibandingkan tahun 2015.

14. KEHUTANAN
Hasil kehutanan Kabupaten Se am Bgaian Barat yang terbesar adalah kayu bulat, dengan total produksi pada tahun 2015 sebesar 5 651,12 M3, jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1.136,69 M3 atau sebesar 25,18 persen.

15. TRANSPORTASI
Peranan sektor Transportasi dan Komunikasi sangat penting dalam pembangunan, karena merupakan penunjang             untuk   kelancaran pembangunan sektor-sektor lainnya. Jumlah sarana Angkutan Darat yang beroperasi di Kecamatan Taniwel pada tahun 2016 tercatat 16 unit Mobil Penumpang, 3 unit Bus, dan 23 unit Truk. Jumlah izin trayek dan armada operasi menurut basis trayek di Kecamatan Taniwel yaitu Taniwel-Piru sebanyak 12 unit, Taniwel-Kairatu sebanyak 1 unit, Murnaten-Piru 2 unit, dan Taniwel-Ambon sebanyak 4 unit..

16. Pariwisata
Sektor    Kepariwisataan di Kecamatan Taniwel hingga tahun 2016 memiliki 7 obyek wisata. Dari jumlah tersebut, 4 tempat wisata merupakan wisata alam, 1 wisata pantai, dan 2 wisata sejarah. Ketujuh obyek wisata tersebut berada di Desa Taniwel, Desa Nuniali, Desa Riring, dan Desa Rumahsoal.

PROFIL KECAMATAN SERAM BARAT KAB. SBB

1. Umum
 Wilayah Kecamatan Seram Barat berada pada Wilayah Pulau Seram, dimana pada bagian
Utara berbatasan dengan Kecamatan Taniwel , sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Seram, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Barat dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Huamual.
Kecamatan Seram Barat memiliki luas 503,33 Km2, dan terbagi atas 7 (tujuh) desa. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Desa Kawa sebesar 145,08 Km2 atau 28,82 persen dan terkecil adalah Desa Neniari 8,43 Km2 atau 1,67 persen.
Pada tahun 2016, temperatur rata-rata di Kabupaten Seram Bagian Barat 26,40C, temperatur maksimum 31,80C dan temperatur minimum 22,20C. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 674 mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan April sebanyak 23 hari. Rata–rata curah hujan dan hari hujan pada tahun 2016 masing-masing sebesar 139,8 mm dan 13 hari.





Jumlah Desa di Kec. Seram Barat
1. Kaibobu
       2. Eti
       3. Lumoli
       4. Morekau
       5. Neniari
       6. Piru
       7. Kawa

2. Kependudukan
 Penduduk Kecamatan Seram Barat adalah         semua  orang   yang berdomisili di wilayah teritorial Kecamatan Seram Barat selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per kilometer persegi 7. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara penduduk laki laki dan penduduk perempuan di Kecamatan Seram Barat d an waktu tertentu. Biasanya d nyatakan dengan banyaknya p enduduk laki­laki untuk 100 penduduk perempuan.

Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Seram Barat sebanyak 28.078 jiwa, yang terdiri dari 14.441 penduduk laki-laki dan 13.637 penduduk perempuan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah penduduk Kecamatan Seram Barat mengalami pertumbuhan sebesar 0.31% atau bertambah sebanyak 88 jiwa.
Rasio jenis kelamin di Kecamatan Seram Barat sebesar 106 berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 106 jiwa penduduk laki-laki.
Desa Piru memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu sebesar 13.118 jiwa.  Sementa ra itu, desa dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Morekau, yaitu sebanyak 661 jiwa.

3. Pendidikan
 Jalur Pendidikan di Indonesia terdiri atas 1)   pendidikan formal, 2) pendidikan nonformal, dan 3) pendidikan informal yang ketiganya dapat saling melengkapi dan memperkaya (Undang-Undang No, 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Jenjang Pendidikan Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah berbentuk  Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan            oleh perguruan tinggi.  Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau
universitas.
Rumah Sakit adalah tempat pemeriksaan dan perawat an kesehatan, biasanya berada di bawah pengawasan dokter/tenaga m edis, yang melayani penderita yang sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap.
Puskesmas  (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang mempunyai fungsi utama sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama. Wilayah kerja puskesmas maksimal adalah satu kecamatan dan untuk dapat menjangkau       wilayah            kerjanya, puskesmas   mempunyai jaringan pelayanan yang meliputi unit Puskesmas Pembantu (Pustu), unit Puskesmas Keliling (Puskel), dan unit bidan desa/komunitas (Peraturan Menteri Kesehatan RI No, 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat).

4. Pendidikan di Kec. Seram Barat
 Banyaknya sarana pendidikan di kecamatan Seram Barat sampai dengan tahun 2015, tercatat sebanyak 32 buah Sekolah Dasar (SD), 10 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 9 buah Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA). Sementara itu, rasio jumlah murid terhadap guru untuk tingkat SD sebesar 9, yang berarti rata-rata satu orang guru bertanggung jawab terhadap pendidikan 9 orang anak muridnya. Untuk SMP sebesar 10, sedangkan untuk SMA/SMK sebesar 11

5. Kesehatan di Kec. Seram Barat
 Pembangunan yang dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat mencapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan memberikan hak untuk hidup sehat. Untuk memberikan hak tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam  rangka tercapainya tujuan tersebut, maka didalam pembangunan Sektor Kesehatan di Kecamatan Seram Barat dari tahun ke tahun, diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan, baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, di antaranya seperti : Rumah Sakit/Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya.
Tahun 2016, Kecamatan Seram Barat memiliki 1 buah Puskesmas dan 11 buah Puskesmas Pembantu. Tenaga kesehatan di Kecamatan Seram Bara t pada tahun 2016 terdiri dari 37 orang perawat.

6. Keluarga Berencana
 Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu upaya mengendalikan angka kelahiran di antaranya melalui penggunaan alat
kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Dalam pencapaian akseptor aktif maupun akseptor baru, pencapaian per mix kontrasepsi terbanyak untuk tahun 2016, yaitu suntik dan pil.

7. Agama
 Pada tahun 2016 terdapat 70 Masjid, 26 gereja protestan, dan 2 gereja katolik.

8. Pertanian Hortikultura
 Di Kecamatan Seram Barat pada tahun 2016, Produksi Buah-buahan di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 seperti tercatat sebanyak 12580,6 ton dengan rata- rata produksi 11 ton/ha. Produksi sayur­sayuran di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 seperti tercatat sebanyak 4490 ton dengan rata-rata produksi 9,4 ton/ha.

9. Perkebunan
 Perkebunan di Kecamatan Seram Barat hanya beberapa komoditi diantaranya Kelapa dengan luas area tanaman 397 Ha, Cengkih dengan luas area tanaman 650 Ha, serta Pala, Coklat, Jambu Mete d an Sagu masing-masing memiliki luas area tanaman sebesar 200, 400, 2 dan 230 Ha.

10. Peternakan
Populasi ternak di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 ialah tercatat Sapi ada sebanyak 5408 ekor, dan kambing 894 ekor. Sedangkan untuk populasi unggas tercatat bahwa terdapat 14428 ekor ayam buras dan 2495 ekor itik.

11. Perikanan
Selama tahun 2016, banyaknya Nelayan Ikan di Kecamatan Seram Barat yaitu 3810 orang, dengan Nilai Produksi berjumlah Rp. 8.549.220,00 yaitu dari perikanan laut (tangkap).

12. Transportasi
Peranan sektor Transportasi dan Komunikasi sangat penting dalam pembangunan, karena merupakan penunjang untuk kelancaran pembangunan sektor-sektor lainnya. Jumlah sarana angkutan darat yang beroperasi di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2016 tercatat 371 unit yang tersebar di 10 Kecamatan. Diantara 371 unit yang ada, jumlah sarana angkutan darat terbesar di Kecamatan Seram Barat, yakni 88 unit. Sedangkan untuk Kecamatan Taniwel Timur, ditemukan bahw a ada 19 sarana angkutan darat yang beroperasi.

13. PARIWISATA
Sektor Kepariwisataan di Kecamatan Seram Barat hingga tahun 2016 memiliki 18 obyek wisata. Dari jumlah tersebut, 7 tempat wisata merupakan wisata alam, 4 wisata bahari, 2 wisata pantai, 4 wisata budaya dan 1 wisata sejarah. 18 obyek wisata tersebut berada di desa Piru, desa Eti, desa Lumoli, desa Morekau, desa Kaibobo dan desa Kawa.