Friday, September 14, 2018

PROFIL SINGKAT KABUPATEN BANTAENG SULAWESI SELATAN TAHUN 2017

Profil singkat ini adalah data yang diperoleh dari publikasi BPS Kab. Bantaneg Provinsi Sulawesi Selatan bila menginginkan data lebih lengkap dapat mengunjungi BPS Kab.  Bantaeng di sini








Kab. Bantaeng

1. Secara astronomis, Kabupaten Bantaeng terletak antara 5°21’13’’ - 5°35’26’’ Lintang Selatan dan 119°51’42’’ - 120°05’27’’ Bujur Timur.

2. Berdasarkan posisi geografisnya,
Kabupaten Bantaeng berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bulukumba;
Sebelah Selatan berbatasan dengan  Laut Flores;
Sebelah Barat berbatasa dengan  Kabupaten Jeneponto;
Seeblah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba.

3. Kabupaten Bantaeng terdiri dari 8
kecamatan, yaitu: Bissappu, Uluere,
Sinoa, Bantaeng, Eremerasa,
Tompobulu, Pajukukang, dan
Gantarangkeke.

Luas wilayah daratan Kabupaten Bantaeng adalah 395,83 km2. Wilayah administrasi Kabupaten Bantaeng terbagi menjadi 8 wilayah kecamatan, luas daratan masing-masing kecamatan, yaitu: Bissappu (32,84 km2), Uluere (67,29 km2), Sinoa (43 km2),
Bantaeng (28,85 km2), Eremerasa (45,01 km2), Tompobulu (76,99 km2), Pajukukang (48,9 km2), dan Gantarangkeke (52,95 km2).

Wilayah Kabupaten Bantaeng terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan yang pada bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bulukumba, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba, bagian selatan berbatasan dengan Laut Flores, dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto.

Kecamatan dan Ibukota Kecamatan di Kabupaten Bantaeng

Kecamatan
Ibukota Kecamatan
1. Bissappu
2. Uluere
3. Sinoa
4. Bantaeng
5. Eremerasa
6.. Tompobulu
7. Pajukukang
8. Gantarangkeke
Bonto Lebang
Bonto Marannu
Bonto Maccini
Pallantikang
Ulugalung
Banyorang
Nipa-nipa
Gantarangkeke


Daftar Desa dalam Kecamatan di Kabupaten Bantaeng
Kecamatan
Nama Desa
1. Bissappu


  1. Bonto Jai
  2. Bonto Manai
  3. Bonto Lebang
  4. Bonto Sunggu
  5. Bonto Rita
  6. Bonto Atu
  7. Bonto Salluang
  8. Bonto Langkasa
  9. Bonto Cinde
  10. Bonto Loe
  11. Bonto Jaya
2. Uluere

  1. Bonto Rannu
  2. Bonto Tallasa
  3. Bonto Tangnga
  4. Bonto Daeng
  5. Bonto Marannu
  6. Bonto Lojong
3. Sinoa

  1. Bonto Matene
  2. Bonto Majannang
  3. Bonto Maccini
  4. Bonto Bulaeng
  5. Bonto Tiro
  6. Bonto Karaeng
4. Bantaeng

  1. Tappanjeng
  2. Pallantikang
  3. Letta
  4. Mallillingi
  5. Lembang
  6. Lamalaka
  7. Karatuang
  8. Onto
  9. Kayuloe
5. Eremerasa
  1. Ulugalung
  2. Mamampang
  3. Mappilawing
  4. Pabentengan
  5. Lonrong
  6. Barua
  7. Parangloe
  8. Kampala
  9. Pabumbungan
6.. Tompobulu

  1. Lembang
  2. Gantarangkeke
  3. Pattallassang
  4. Bonto-Bontoa
  5. Banyorang
  6. Campaga
  7. Bonto Tappalang
  8. Balumbung
  9. Ereng-Ereng
  10. Labbo
  11. Pattaneteang
7. Pajukukang

  1. Rappoa
  2. Biangloe
  3. Lumpangan
  4. Biangkeke
  5. Nipa-Nipa
  6. Pajukukang
  7. Borongloe
  8. Papanloe
  9. Baruga
  10. Batukaraeng
8. Gantarangkeke
  1. Tanahloe
  2. Layoa
  3. Bajiminasa
  4. Kaloling
  5. Tombolo
  6. Gantarangkeke

Pemerintahan
Kabupaten Bantaeng terdiri dari 8 wilayah kecamatan yang terbagi menjadi 46 desa dan 21 kelurahan, yaitu: Kecamatan Bissappu (4 desa dan 7 kelurahan), Uluere (6 desa), Sinoa (6 desa), Bantaeng (1 desa dan 8 kelurahan), Eremerasa (9 desa), Tompobulu (6 desa dan 4 kelurahan), Pajukukang (10 desa), dan Gantarangkeke (4 desa dan 2 kelurahan).

Kependudukan
Penduduk Kabupaten Bantaeng berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 184.517 jiwa. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Kabupaten Bantaeng mengalami pertumbuhan sebesar 0,62 persen. Angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 94, yang berarti bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 95.532 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki 88.985 jiwa.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Bantaeng tahun 2016 mencapai 466 jiwa/km2, yang berarti bahwa dalam satu km2 di huni oleh 466 penduduk. Kepadatan Penduduk di 8 kecamatan cukup beragam, dan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Bantaeng dengan kepadatan sebesar 1.329 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Uluere sebesar 168 jiwa/km2.

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng tertinggi berada pada kelompok umur 10-14 tahun yaitu sebanyak 17.717 jiwa dan terendah berada pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebanyak 2.838 jiwa.

Ketenagakerjaan
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus tahun 2015, penduduk usia kerja Kabupaten Bantaeng pada tahun 2015 sebanyak 131.841 jiwa dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 72,83 persen, yang berarti bahwa dari 100 penduduk usia kerja terdapat 73 penduduk yang merupakan angkatan kerja. Dan juga, TPAK laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan, yaitu sebesar 84,84 persen. Sementara itu, jumlah angkatan kerja yang termasuk dalam pengangguran terbuka sebanyak 3.904 jiwa, sehingga tingkat pengangguran mencapai 4,07 persen. Tingkat pengangguran perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran laki-laki. Tingkat pengangguran perempuan mencapai 5,24 persen, sedangkan laki-laki mencapai 3,11 persen.
Penduduk usia kerja yang termasuk  dalam pangangguran terbuka paling banyak berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 19,36 persen, kemudian Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 18,95 persen. Penduduk usia kerja yang bekerja paling banyak dalam kelompok umur 25-29 tahun, yaitu sebanyak 13.217 jiwa atau 14,35 persen dan didominasi oleh penduduk laki-laki yaitu sebanyak 7.073 jiwa.
Lapangan pekerjaan utama penduduk Bantaeng sebagian besar berasal dari sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan  yaitu sebesar 51,78 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Berdasarkan jumlah jam kerja seluruhnya, sebagian besar penduduk yang bekerja mempunyai jam kerja lebih dari 35 jam selama seminggu yang lalu, yaitu sebesar 53,44 persen yang didominasi oleh penduduk laki-laki.
Sementara itu, berdasarkan status pekerjaan utamanya, penduduk yang bekerja paling banyak merupakan pekerja bebas di non pertanian yaitu sebesar 25,04 persen dan buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 22,71 persen.

Pendidikan
Pembangunan bidang Pendidikan  bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara akan menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial. Berdasarkan hasil Survei Ekonomi
Nasional (SUSENAS) tahun 2016, partisipasi sekolah yang masih sekolah kelompok umur 7-12 tahun sebanyak 98,62 persen, umur 13-15 tahun sebanyak 92,20 persen, umur 16-18 tahun sebanyak 60,97 persen, dan umur 19-24 tahun sebanyak 20,15 persen.

Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Bantaeng pada tahun 2016 terdiri dari 1 rumah sakit, 13 puskesmas, 240 posyandu, 6 klinik/ balai kesehatan, 60 praktek dokter/ bidan, dan 15 apotek. Selain itu, jumlah dokter spesialis sebanyak 21 orang, dokter umum sebanyak 24 orang, dan dokter gigi sebanyak 16 orang.

Agama
Jumlah penduduk yang beragama Islam pada tahun 2016 tercatat sebanyak 194.664 orang. Sedangkan, penduduk yang menganut agama Protestan sebanyak 203 orang, Katolik sebanyak 81 orang, Hindu sebanyak 1 orang, Budha sebanyak 117 orang, dan
Konghucu sebannyak 14 orang. Pada tahun 2016, terdapat 398 Masjid dan 180 Mushola untuk umat Islam. Dan juga, terdapat 3 Gereja untuk umat Kristen. Sayangnya, belum tersedia tempat peribadatan Pura dan Vihara.

Kemiskinan
Pada tahun 2016, garis kemiskinan di Kabupaten Bantaeng meningkat menjadi Rp 223.408,00 per kapita per bulan dan persentase penduduk miskin menurun menjadi 9,51 persen.

Tanaman Pangan
Produksi padi Kabupaten Bantaeng tahun 2016 sebesar 100.765 ton yang dipanen dari areal seluas 15.848 hektar atau rata-rata 6,36 ton per hektar yang berarti naik sekitar 16,24 persen dibandingkan tahun 2015. Produksi tanaman pangan lainnya yaitu jagung rata-rata 6,82 ton per hektar, kacang kedelai rata-rata 1,24 ton per hektar, kacang tanah rata-rata 1,40 ton per hektar, kacang hijau rata-rata 1,28 ton per hektar, ubi kayu rata-rata 18,38 ton per hektar, dan ubi jalar ratarata 14,64 ton per hektar.

Hortikultura
Hasil tanaman sayuran yang cukup dominan di Kabupaten Bantaeng pada tahun 2016 adalah kentang dan wortel masing-masing berproduksi sebesar 13.501 ton dan 7.440 ton. Sedangkan, untuk tanaman buah-buahan hasil yang cukup dominan adalah mangga, pisang dan rambutan, masing-masing produksi komoditas tersebut sebesar 4.955 ton, 3.084 ton, dan 1.081 ton.

Perkebunan
Produksi tanaman perkebunan pada tahun 2016 didominasi oleh kakao sebanyak 3.047 ton, kopi sebanyak 1.609 ton, dan kapuk sebesar 1.378 ton.

Peternakan
Populasi ternak pada tahun 2016 paling banyak adalah sapi potong sebanyak 27.782 ekor dan kambing sebanyak 26.599 ekor. Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 7,57 persen sapi potong dan 24,97 persen kambing yang dipotong. Produksi daging unggas didominasi oleh ayam pedaging, ayam kampung, dan ayam petelur, yaitu sebanyak 864.800 kg, 230.134,52 kg, dan 69.611,98 kg.

Perikanan
Rata-rata produksi perikanan tangkap pada tahun 2016 sebanyak 2,88 ton per rumah tangga. Jumlah produksi tersebut meningkat 5,00 persen dibandingkan tahun 2015. Sedangkan, rata-rata produksi perikanan budidaya lebih banyak dibandingkan perikanan tangkap yaitu sebanyak 18,15 ton per rumah tangga.

Energi
Produksi listrik yang dibangkitkan oleh PLN cabang Bantaeng terus meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2016 produksi listrik yang dibangkitkan sebanyak 64.834.608 KWh. Listrik yang terjual sebanyak 53.949.894 KWh atau 83,20 persen dari produksi listrik yang dibangkitkan dan 0,72 persennya dipakai sendiri oleh PLN yaitu sebanyak 38.906 KWh. Jumlah air yang disalurkan pada tahun 2016 sebanyak 2.301.981 m3 dan paling banyak disalurkan ke rumah tangga yang jumlahnya mencapai 2.045.765 m³. Ini berarti bahwa 88,87 persen air bersih yang disalurkan oleh PDAM di konsumsi oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga seharihari.

Hotel dan Pariwisata
Kabupaten Bantaeng sampai dengan tahun 2016 belum memiliki hotel yang dikategorikan sebagai hotel bintang, tetapi Kabupaten Bantaeng tercatat telah memiliki 5 hotel non bintang. Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu domestik pada tahun 2016 adalah 3-4 hari. Jumlah fasilitas kuliner yang ada di Kabupaten Bantaeng pada tahun 2016 yaitu sebanyak 195 tempat.
 

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda