Bagian Ke tujuh...........
Ahkam terlihat tergesa-gesa dia ingin segera sampai disekolah, terlebih lagi dia ingin sekalian jemput qeela untuk sama-sama ke sekolah. Beberapa kali ahkam melihat ke arah jam tanganya sehingga membuat bingun bang uci (sopir ahkam). karena penasaran bang uci kemudian bertanya kepada ahkam
Bang uci : de.. dari tadi abang liat ade kaya buru-buru amat
Ahkam : iya bang.. bang kita mampir ke lorong qeela bentar ya..
Bang uci : ok.. emang mau jemput qeela skalian..]
Ahkam : iya bang, kalo qeelanya blum naik angkot.. bang uci perhatikan ya kali aja keliatan..
Bang uci : iya tapi abang perhatikan dari tadi kamu sepertinya gelisah
Ahkam : ngga bang.. biasa aja..
Bang uci : kamu seperti orang yang lagi jatuh cinta.
Ahkam : ah bang uci bisa saja.. coba bang pelan-pelan kita liat di lorong qeela..
Bang uci : oh iya.. nah itu qeela lagi jalan..
Dari jauh qeela sudah keliatan, karena lorong yang lurus sehingga mudah bagi siapa saja untuk melihat setiap orang yang lewat lorong itu dari kejauhan.
Ahkam : oh iya.. minggir sebentar bang..
Bang uci : siap bos..
Ahkam : kita tunggu benar ya bang. Sakalian kita jemput qeela soalnya ada tugas
yang harus kami bahas..
bang uci : ok bos..
Selang beberapa menit menunggu akhirnya qeela sampai tempat mereka perkir. Qeela kaget ketika melihat mobil ahkam parkir di dekat lorong itu. Qeela kemudian berjalan menghampiri mobil sahabatnya, namun sebelum mendekat ahkam sudah keluar menyambut.
Ahkam : assalamu alaikum warah matullah..
Qeela : waalaikum salam warah matullahi wabarakatuh..
Ahkam : ayo la... kita bareng..
Qeela : yu..
Kemudian ahkam membuka pintu mobil untuk sahabatnya dan Qeela pun masuk ke mobil ahkam. dalam mobil kedua sahabat itu saling canggung satu sama lain. Mereka hanya terdian dan berbicara dalam hati sehingga dalam mobil sunyi sepi tanpa suara. Bang uci semakin heran, kedua sahabat ini tidak seperi biasanya, mereka tidak berkata apapun selama hampir 3 manit berlalu sebentar lagi sampai di sekolah. Tidak ingin mencampuri urusan anak remaja itu, bang uci pun ikut diam sambil mencoba memainkan beberapa musik romantis di dalam maobil. Tak disangka suasana indah di pagi itu yang di temani musik romantis yang lembut itu membawa suana hati yang tenang bagi kedua sahabat itu. Kemudian mereka berdua pung mulai berbicara, mereka beberapa kali bicara bersamaan seakan memiliki kontak batin. Sehingga salah satu dari mereka harus mengalah untuk berbicara.
Ahkam : (tersenyum dan berkata) ayo la.. kamu duluan ngomong aja..
Qeela : kamu aja kam.. tadi mau ngomong apa..
Ada sedikit rasa berbunga-bunga di hati mereka berdua di tamba alunan musik bang uci yang membuat susasna makin manis.
Ahkam kemudian mulai berbicara namun belum satu kata keluar dari mulut ahkam bang uci buat mereka kaget. Bang uci membunyikan klakson mobil beberapa kali.
Bang uci : de kalin berdua ngga masuk..
Ahkam : emang uda sampai bang
Bang uci : uda dua menit kita sampai di sini kalian berdua ngga nyadar..
Qeela : oh.. iya maf bang,, ayo kam turun
Ahkam : kok uda nyampe cepat bangat bang..
Bang uci : kan memang dekat.. kalian aja yang ngelamun.. kalian pacaran...
sejak kapan..
Ahkam : ayo la kita masuk. Jangn ladeni bang uci..
Mereka kemudian berjalan masuk ke halam sekolah. Dari kejauhan teman-teman mereka memperhatikan langkah mereka. semua pada bertanya apa mereka berdua pacaran, namun belum ada yang mengetahui hal itu. Hanya salah seorang siswi (cika) yang kebetulan kemarin berada di kanti sempat memperhatikan kejadian itu. Siswi tersebut mendekati teman-temannya dan berkata.
Cika : kalian tahu tidak kejadian kemarin di kantin
Sahabat : kejadian apa..
Cika : antara ahkam dan qeela
Sahabat : iya kenapa kejadian apa ayo dong cerita
Cika : iya bantar dong jangan narik-narik gua kaya gitu, sakit tau..
Sahabat : ayo cerita..
Cika : iya-iya ,, kemarin ahkam bilang kekasih buat qeela
Sahabat : apa.. kekasih.. jadi ahkam nembak qeela
Cika : belum nembak, hanya ngga sengaja ahkam bilang kekasih sama qeela
Sahabat : wah.. so sweet, senangnya qeela ditaksir sama ahkam.
Cika : beruntung ahkam dong kalo di taksir juga sama qeela
Sahabat : iya memang pasangan serasi kalo mereka jadian.. hilang den harapan ku..
Ahkam dan qeela berjalan dengan santai, mereka tidak menyadari kalo ada beberapa mata yang memperhatikan mereka berdua. Mereka melangkah perlahan dan beriringan masuk ke halam sekolah.
Ahkam : la kita ke perpus 2 yu..
Qeela : ke perpus 2 tanpa zanit
Ahkam : iya zanit kan belum datang la..
Qeela : oh iya.. dikit lagi uda masuk kelas apa ngga ke parpus aja..
Ahkam : la masih ada + 20 menit lagi, baru masuk kelas..
Qeela : ok deh.. ayo
Mereka kemdudian berjalan ke samping sekolah yang merupakan tempat biasa mereka bertiga ngumpul untuk berdiskusi atau berbagi cerita. Namun kali ini hanya mereka berdua, tanpa sahabat mereka zanit. Dalam suasana itu, di bawah pohon rimbun itu mereka berdua mulai berbicara. Ahkam memulai pembicaraan, walau dengan hati yang berdatak kencang. Ahkam berusaha untuk tenang agar bisa menyampaikannya dengan baik agar tidak membuat sahabatnya itu tersinggung dan kecewa.
Bersambung...............
Baca Selanjutnya:
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Mukadimah
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Satu
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Dua
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tiga
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Empat
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Lima
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Enam
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tujuh
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Delapan
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (Bagian Sembilan)
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (BAGIAN KE SEPULUH)
NOVEL PENDEK ANTARA CITA-CITA DAN CINTA BAGIAN SEB...
Bagian ke dua belas
Bagian ke tiga belas
Baca Selanjutnya:
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Mukadimah
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Satu
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Dua
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tiga
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Empat
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Lima
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Enam
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tujuh
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Delapan
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (Bagian Sembilan)
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (BAGIAN KE SEPULUH)
NOVEL PENDEK ANTARA CITA-CITA DAN CINTA BAGIAN SEB...
Bagian ke dua belas
Bagian ke tiga belas