1. Umum
Wilayah Kecamatan Seram Barat berada pada Wilayah Pulau Seram, dimana pada bagian
Utara berbatasan dengan Kecamatan Taniwel , sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Seram, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Barat dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Huamual.
Kecamatan Seram Barat memiliki luas 503,33 Km2, dan terbagi atas 7 (tujuh) desa. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Desa Kawa sebesar 145,08 Km2 atau 28,82 persen dan terkecil adalah Desa Neniari 8,43 Km2 atau 1,67 persen.
Pada tahun 2016, temperatur rata-rata di Kabupaten Seram Bagian Barat 26,40C, temperatur maksimum 31,80C dan temperatur minimum 22,20C. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 674 mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan April sebanyak 23 hari. Rata–rata curah hujan dan hari hujan pada tahun 2016 masing-masing sebesar 139,8 mm dan 13 hari.
Jumlah Desa di Kec. Seram Barat
1. Kaibobu
2. Eti
3. Lumoli
4. Morekau
5. Neniari
6. Piru
7. Kawa
2. Eti
3. Lumoli
4. Morekau
5. Neniari
6. Piru
7. Kawa
2. Kependudukan
Penduduk Kecamatan Seram Barat adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Kecamatan Seram Barat selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per kilometer persegi 7. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara penduduk laki laki dan penduduk perempuan di Kecamatan Seram Barat d an waktu tertentu. Biasanya d nyatakan dengan banyaknya p enduduk lakilaki untuk 100 penduduk perempuan.
Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Seram Barat sebanyak 28.078 jiwa, yang terdiri dari 14.441 penduduk laki-laki dan 13.637 penduduk perempuan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah penduduk Kecamatan Seram Barat mengalami pertumbuhan sebesar 0.31% atau bertambah sebanyak 88 jiwa.
Rasio jenis kelamin di Kecamatan Seram Barat sebesar 106 berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 106 jiwa penduduk laki-laki.
Desa Piru memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu sebesar 13.118 jiwa. Sementa ra itu, desa dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Morekau, yaitu sebanyak 661 jiwa.
3. Pendidikan
Jalur Pendidikan di Indonesia terdiri atas 1) pendidikan formal, 2) pendidikan nonformal, dan 3) pendidikan informal yang ketiganya dapat saling melengkapi dan memperkaya (Undang-Undang No, 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Jenjang Pendidikan Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau
universitas.
universitas.
Rumah Sakit adalah tempat pemeriksaan dan perawat an kesehatan, biasanya berada di bawah pengawasan dokter/tenaga m edis, yang melayani penderita yang sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang mempunyai fungsi utama sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama. Wilayah kerja puskesmas maksimal adalah satu kecamatan dan untuk dapat menjangkau wilayah kerjanya, puskesmas mempunyai jaringan pelayanan yang meliputi unit Puskesmas Pembantu (Pustu), unit Puskesmas Keliling (Puskel), dan unit bidan desa/komunitas (Peraturan Menteri Kesehatan RI No, 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat).
4. Pendidikan di Kec. Seram Barat
Banyaknya sarana pendidikan di kecamatan Seram Barat sampai dengan tahun 2015, tercatat sebanyak 32 buah Sekolah Dasar (SD), 10 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 9 buah Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA). Sementara itu, rasio jumlah murid terhadap guru untuk tingkat SD sebesar 9, yang berarti rata-rata satu orang guru bertanggung jawab terhadap pendidikan 9 orang anak muridnya. Untuk SMP sebesar 10, sedangkan untuk SMA/SMK sebesar 11
5. Kesehatan di Kec. Seram Barat
Pembangunan yang dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat mencapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan memberikan hak untuk hidup sehat. Untuk memberikan hak tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, maka didalam pembangunan Sektor Kesehatan di Kecamatan Seram Barat dari tahun ke tahun, diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan, baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, di antaranya seperti : Rumah Sakit/Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya.
Tahun 2016, Kecamatan Seram Barat memiliki 1 buah Puskesmas dan 11 buah Puskesmas Pembantu. Tenaga kesehatan di Kecamatan Seram Bara t pada tahun 2016 terdiri dari 37 orang perawat.
6. Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu upaya mengendalikan angka kelahiran di antaranya melalui penggunaan alat
kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Dalam pencapaian akseptor aktif maupun akseptor baru, pencapaian per mix kontrasepsi terbanyak untuk tahun 2016, yaitu suntik dan pil.
7. Agama
Pada tahun 2016 terdapat 70 Masjid, 26 gereja protestan, dan 2 gereja katolik.
8. Pertanian Hortikultura
Di Kecamatan Seram Barat pada tahun 2016, Produksi Buah-buahan di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 seperti tercatat sebanyak 12580,6 ton dengan rata- rata produksi 11 ton/ha. Produksi sayursayuran di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 seperti tercatat sebanyak 4490 ton dengan rata-rata produksi 9,4 ton/ha.
9. Perkebunan
Perkebunan di Kecamatan Seram Barat hanya beberapa komoditi diantaranya Kelapa dengan luas area tanaman 397 Ha, Cengkih dengan luas area tanaman 650 Ha, serta Pala, Coklat, Jambu Mete d an Sagu masing-masing memiliki luas area tanaman sebesar 200, 400, 2 dan 230 Ha.
10. Peternakan
Populasi ternak di Kecamatan Seram Barat selama tahun 2016 ialah tercatat Sapi ada sebanyak 5408 ekor, dan kambing 894 ekor. Sedangkan untuk populasi unggas tercatat bahwa terdapat 14428 ekor ayam buras dan 2495 ekor itik.
11. Perikanan
Selama tahun 2016, banyaknya Nelayan Ikan di Kecamatan Seram Barat yaitu 3810 orang, dengan Nilai Produksi berjumlah Rp. 8.549.220,00 yaitu dari perikanan laut (tangkap).
12. Transportasi
Peranan sektor Transportasi dan Komunikasi sangat penting dalam pembangunan, karena merupakan penunjang untuk kelancaran pembangunan sektor-sektor lainnya. Jumlah sarana angkutan darat yang beroperasi di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2016 tercatat 371 unit yang tersebar di 10 Kecamatan. Diantara 371 unit yang ada, jumlah sarana angkutan darat terbesar di Kecamatan Seram Barat, yakni 88 unit. Sedangkan untuk Kecamatan Taniwel Timur, ditemukan bahw a ada 19 sarana angkutan darat yang beroperasi.
13. PARIWISATA
Sektor Kepariwisataan di Kecamatan Seram Barat hingga tahun 2016 memiliki 18 obyek wisata. Dari jumlah tersebut, 7 tempat wisata merupakan wisata alam, 4 wisata bahari, 2 wisata pantai, 4 wisata budaya dan 1 wisata sejarah. 18 obyek wisata tersebut berada di desa Piru, desa Eti, desa Lumoli, desa Morekau, desa Kaibobo dan desa Kawa.
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda