Ada tiga orang sahabat, mereka adalah qeela, zanit dan ahkam. Mereka bersahabat sejak kecil dan persahabatan mereka sangat akrab. Qeela adalah seorang gadis cantik, putih dan berkerudung, memiliki tinggi badan yang ideal bak postur seorang model, Qeela berasal dari keluarga sederhana memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki yang masih kecil. Qeela memiliki cita-cita yang tinggi untuk memberikan penghidupan yang lebih layak buat keluarganya.
Zanitha biasa disapa Zanit adalah seorang gadis cantik berkulit putih dan juga menggunakan jilbab dan sangat sopan dalam bergaul. Zanit bersala dari keluarga yang serba kecukupan. Ayah dan ibunya adalah orang tua karir namun tetap memiliki waktu untuk keluarga mereka. Setiap minggu ayah dan ibu zanit tetap memiliki waktu khusus untuk keluarga kecilnya itu. Zanit menjadi gadis yang baik berkat didikan orangtuanya. Zanit tidak sombong dengan kehidupannya dan selalu rendah hati kepada siapa saja. Orang tua zanit tidak pernah menuntut zanit untuk menjadi anak yang sukses, bagi mereka dengan apa yang mereka miliki sekarang telah mampu membahagiakan zanit di masa depannya kelak.
Ahkam seorang remaja tanpan yang baik hati, dia selalu ada untuk kedua temannya. Ahkam memiliki keluarga yang mapan seperti zanit. Walau dari keluarga yang berada namun ahkam tumbuh menjadi anak yang baik, rajin beribadah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Menjadi teman qeela dan zanit mambuat ahkam tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Setiap ada masalah pada kedua temannya itu ahkan selalu memiliki ide dan solusi untuk memacahkan masalah.
Karena kedewasaan qeela akhirnya timbul perasaan lain dalam diri ahkam. perasaan yang berat baginya dan perasaan yang sukar ia pendam. Akhrinnya perasaan itu tersampaikan secara tidak sengaja. hal ini selalu berkecamuk dalam diri ahkam, dia takut perasahabatan meraka akan hancur karena perasaannya. namun ternyata qeela juga memiliki perasaan yang sama pada ahkam. walau sebenaranya qeela lebih pingin bila perasaan ahkam ditujkan kepada sahabatnya zanit. Sebaliknya pada zanit juga timbul rasa perhatian yang sangat besar pada qeela. dia berharap suatu saat nanti qeela memiliki hidup bahagia, bahagia dengan datangnya seseorang yang mencintai dan memberinya kebahagiaan. zanit pun berharap bila seseorang yang mencintai dan menyayangi qeela itu adalah sahabat terbaik mereka ahkam.
Perasaan yang bagitu dalam bagi ahkam tidak mampu lagi iya pendam sehingga secara tidak sengaja kata yang mewakili hatinya itu keluar dari mulutnya. tidak ada cara lain, dia harus menyelesaikan apa yang telah dilontarkan pada qeela, orang tua ahkampun sangat mendukung bila putra mereka menjalin hubungan lebih dengan qeela. Ahkam lalu mengutarakan perasaannya pada qeela, qeela menyambut perasaan ahkan dengan rasa yang sama. mereka kemudian menjalin kasih dalam batas-batas yang ditetapkan syariat hingga hari itu datang.
Hari dimana orang tua ahkam menginginkan agar ahkam segera menikah. ayah ahkam jatuh sakit, dokter memberikan fonis bila ayah ahkam hanya mampu bertahan selama 10 bulan ke depan. sementara sebulan kedepan ahkam memasuki masa ujian akhir. Permitaan ayah ahkam agar ahkam segera menikah hanya mampu disampaikan pada ibu ahkam. ibu ahkam juga belum mampu menyampaikan kepada ahkam mengingat anaknya itu lagi konsentrasai dalam menempuh ujian akhir
Setelah ujian akhir, ibu ahkam lalau menyampaikan keiinginan terakhir sang ayah kepada ahkam. ahkam bingung entah apa yang ingin dia sampaikan pada qeela, sementara komitmen yang meraka pegawang selama ini adalah bila ahkam agar setia mendampinginya dan menunggunya hingga menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. ahkam bingun entah apa yang harus dilakukan. ahkam sangat menyayangi qeela dan ahkam tidak mau menghianati komitmen yang telah merekasepakati. Namun apa hendak dikata tidak ada jalan lain ini adalah permintaan terakhir dari sang ayah. mau tidak mau, suka tidak suka harus ahkam sampaikan pada kekasih yang sekaligus sahabatnya itu.
Sungguh terkejut hati qeela mendengar apa yang disampaikan ahkam. Namun ahkam tidak menyatakan bahwa ini adalah permintaan sang ayah karena sang ayah hanya memiliki waktu 3 bulan lagi. ahkam tidak ingin membuat qeela tanpa pilihan, dia ingin qeela tidak terpaksa dengan hubungan mereka. dilain sisi kehidupan hari-hari qeela yang agak kesulitan ekonomi membuat dirinya tidak bisa memaksakan untuk melanjutkan kuliah kedokteran yang menjadi cita-citanya. setelah berfikir panjang, berdoa dan berdiskusi dengan sang ibu qeela akhirnya menyerah, dia pasrah atas perjalanan hidupnya dia akan menyetujui permintaan ahkam untuk segera menikah.
Besok di hari pengumuman kelulusan qeela akan menyampaikan jawabannya pada ahkam secara langsung. dia tidak mau menyampaikan perasaan ini lewat media komunikasi, dia ingin menyampaikannya secara langsung pada ahkam.
Namun ada yang terjadi di hari itu, di hari pengumuman kelulusan itu ada dari pihak Rumah Sakit Pemerintah yang datang ke sekolah qeela, mereka mencari siswa ataupun siswi yang memiliki prestasi untuk diberikan beasiswa kedokteran. setelah pengumuman itu qeela dipanggil kepala sekolah ke ruang kerjanya. kepala sekolah lalu memperkenalkan tamu yang datang, kemudian tamu itu menyampaikan maksud kedatanagan mereka. qella merasa senang, qeela pun sujud syukur kemudian merangkul dan memeluk sang kepala sekolah dengan hasa haru. qeela menangis sejadi-jadinya.
Lalu apakah qeela akan menerima tawaran rumah sakit yang memberikannya beasiswa kedokteran yang telah menjadi cita-citanya selama ini. lalu bagimana dengan lamaran ahkam sang kekasih yang sangat dicintainya itu.
SILAHKAN DI SIMAK CERITA LENGKAPNYA YANG DI UNGGAH SETIAP MINGGU. hari ini Senin 25 januari 2016 adalah unggahan untuk bagian ke 7. selamat membaca semoga terhibur.
Baca Selanjutnya:
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian MukadimahAntara Cita-Cita dan Cinta Bagian Satu
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Dua
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tiga
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Empat
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Lima
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Enam
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tujuh
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Delapan
Perasaan yang bagitu dalam bagi ahkam tidak mampu lagi iya pendam sehingga secara tidak sengaja kata yang mewakili hatinya itu keluar dari mulutnya. tidak ada cara lain, dia harus menyelesaikan apa yang telah dilontarkan pada qeela, orang tua ahkampun sangat mendukung bila putra mereka menjalin hubungan lebih dengan qeela. Ahkam lalu mengutarakan perasaannya pada qeela, qeela menyambut perasaan ahkan dengan rasa yang sama. mereka kemudian menjalin kasih dalam batas-batas yang ditetapkan syariat hingga hari itu datang.
Hari dimana orang tua ahkam menginginkan agar ahkam segera menikah. ayah ahkam jatuh sakit, dokter memberikan fonis bila ayah ahkam hanya mampu bertahan selama 10 bulan ke depan. sementara sebulan kedepan ahkam memasuki masa ujian akhir. Permitaan ayah ahkam agar ahkam segera menikah hanya mampu disampaikan pada ibu ahkam. ibu ahkam juga belum mampu menyampaikan kepada ahkam mengingat anaknya itu lagi konsentrasai dalam menempuh ujian akhir
Setelah ujian akhir, ibu ahkam lalau menyampaikan keiinginan terakhir sang ayah kepada ahkam. ahkam bingung entah apa yang ingin dia sampaikan pada qeela, sementara komitmen yang meraka pegawang selama ini adalah bila ahkam agar setia mendampinginya dan menunggunya hingga menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. ahkam bingun entah apa yang harus dilakukan. ahkam sangat menyayangi qeela dan ahkam tidak mau menghianati komitmen yang telah merekasepakati. Namun apa hendak dikata tidak ada jalan lain ini adalah permintaan terakhir dari sang ayah. mau tidak mau, suka tidak suka harus ahkam sampaikan pada kekasih yang sekaligus sahabatnya itu.
Sungguh terkejut hati qeela mendengar apa yang disampaikan ahkam. Namun ahkam tidak menyatakan bahwa ini adalah permintaan sang ayah karena sang ayah hanya memiliki waktu 3 bulan lagi. ahkam tidak ingin membuat qeela tanpa pilihan, dia ingin qeela tidak terpaksa dengan hubungan mereka. dilain sisi kehidupan hari-hari qeela yang agak kesulitan ekonomi membuat dirinya tidak bisa memaksakan untuk melanjutkan kuliah kedokteran yang menjadi cita-citanya. setelah berfikir panjang, berdoa dan berdiskusi dengan sang ibu qeela akhirnya menyerah, dia pasrah atas perjalanan hidupnya dia akan menyetujui permintaan ahkam untuk segera menikah.
Besok di hari pengumuman kelulusan qeela akan menyampaikan jawabannya pada ahkam secara langsung. dia tidak mau menyampaikan perasaan ini lewat media komunikasi, dia ingin menyampaikannya secara langsung pada ahkam.
Namun ada yang terjadi di hari itu, di hari pengumuman kelulusan itu ada dari pihak Rumah Sakit Pemerintah yang datang ke sekolah qeela, mereka mencari siswa ataupun siswi yang memiliki prestasi untuk diberikan beasiswa kedokteran. setelah pengumuman itu qeela dipanggil kepala sekolah ke ruang kerjanya. kepala sekolah lalu memperkenalkan tamu yang datang, kemudian tamu itu menyampaikan maksud kedatanagan mereka. qella merasa senang, qeela pun sujud syukur kemudian merangkul dan memeluk sang kepala sekolah dengan hasa haru. qeela menangis sejadi-jadinya.
Lalu apakah qeela akan menerima tawaran rumah sakit yang memberikannya beasiswa kedokteran yang telah menjadi cita-citanya selama ini. lalu bagimana dengan lamaran ahkam sang kekasih yang sangat dicintainya itu.
SILAHKAN DI SIMAK CERITA LENGKAPNYA YANG DI UNGGAH SETIAP MINGGU. hari ini Senin 25 januari 2016 adalah unggahan untuk bagian ke 7. selamat membaca semoga terhibur.
Baca Selanjutnya:
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian MukadimahAntara Cita-Cita dan Cinta Bagian Satu
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Dua
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tiga
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Empat
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Lima
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Enam
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tujuh
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Delapan
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda