Bagian ke enam.....
Pagi itu di rumah qeela suasana begitu indah sama seperti hari-hari biasanya. Keadaan rumah qeela memang setiap pagi dihiasi oleh suara-suara hewan ternak yang indah. Serasa berada di suatu tempat pedesaan yang asri. Hal ini karena memang tetangga qeela banyak yang hobi beternak. Waku menunjukan pukul 6.10 pagi qeela telah siap untuk berangkat ke sekolah begitu juga rifqi, mereka berdua telah siap.
Qeela : ma qeela brangkat dulu ya..
Ibu qeela : iya sayang... rifqi.. ayo na.. kakak mu uda siap ni..
Rifqi : iya ma.. (rifqi kemudian keluar)
Qeela : ayo de kita brangkat
Rifqi : iya ka..
Qeela : ma kita rangkat dulu yah assalamu’alaikum
Mereka berdua salim dan berangkat rumah qeela yang dekat dengan sekolah rifqi sehingga setiap pagi qeela dan rifqi berjalan ke sekolah rifqi kemudian qeela lanjutkan perjalanan ke sekolahnya dengan menggunakan jasa angkot. Sekolah rifqi masuk pukul 6.30 dan sekolah qeela pukul 7.00 pagi. Qeela setiap saat berangkat lebih awal dia selalu menggunakan waktu pagi disekolah untuk belajar sebelum masuk kelas. Perjalanan dari rumah qeela ke sekolah memakan waktu 5 menit bila menggunakan angkot sehingga qeela memiliki 20-30 menit lebih awal sebelum masuk kelas.
Pukul 6.05 pagi Di rumah ahkam pun terjadi hal yang sama seperti halnya di rumah qeela namun pagi ini lebih cepat dari biasanya. Keluarga kecil itu sempatkan untuk sarapan pagi bersama. Dalam sarapan pagi itu ada diskusi kecil di antara ketiganya. Yang pada intinya orang tua ahkam meminta kepada anaknya untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah dia sampaikan pada qeela. Orang tua ahkam sangat sayang juga pada qeela dan zanit karena berkat zanit dan qeela ahkam tumbuh menjadi remaja yang dewasa dan bertanggung jawab. Zanit dan qeela bagai adik-adik ahkan yang selalu dijaga dan dilindungi olehnya. Memang pengaruh persahabatan mereka juga membuat ahkam tidak salah bergaul. Pergaulan ahkam selama ini pada pergaulan yang positif tidak seperti remaja berada lainya yang senang menghambur-hamburkan uang.
Ibu ahkam : sayang kok kamu uda siap biasanyakan
Ahkam : iya bu ada tugas di sekolah
Ibu ahkam : tugas apa tugas ni..
sayang ibu salut sama kamu
Ahkam : napa si bu
Ibu ahkam : kamu selama ini tidak pernah nyusahin orang tua
Ayah ahkam : teman ayah sering dipanggil kesekolah karena kelakuan anaknya
Tapi ayah ngga pernah tu
Ahkam : emang ayah pingin dipanggil ke sekolah ya
Ayah ahkam : eh. Kenapa pingin..
Ahkam : kan ayah yang ngomong
Ayah ahkma : maksud ayah, ayah bangga samu kamu ngga pernah bikin ulah
Ayah juga harus berterima kasih sama qeela dan zanit berkat mereka
Kamu jadi seperti ini.
Ahkam : iya ya.. ahkam salut sama qeela, anaknya begitu sederhana pandai
Bersahaja dan selalu mau membantu padahal kehidupannya
Sederhana
Ibu ahkam : nak kamu harus sampaikan perasaan kamu pada qeela ya
Ibu pingin dengar sebentar apa tanggapan qeela
Ibu akan senang bangat kalau kamu sampai jadian sama qeela.
Merekapun selesai sarapan dan masing-masing bergegas untuk melaksanakan aktifitas rutinistas mereka. ahkam ke sekolah sementara ayah dan ibunya ke kantor. ayah dan ibu ahkam biasanya berangkat bersamaan karena kantor mereke berdekatan. Ahkam biasanya diantar oleh sopir pribadi karena belum dibolehkan oleh orangtuanya untuk menyetir sendiri. Ahkam tidak pernah protes dengan hal ini. Dia salalu menuruti apa kata orang tuanya. Apapun itu kata orang tuanya dia selalu menuruti, dia yakin perintah orang tua yang disampaikan kepadanya adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya. Hari ini lain dari biasanya, hari ini ahkam ke sekolah lebih awal biasanya pukul 6.40 pagi baru dia berangkat atau 15-20 menit setelah ayah dan ibunya berangkat namun pagi itu di berangkat bersama ibu dan ayahnya pukul 6.15 pagi. Dia memang pergi lebih awal karena ingin bertemu qeela untuk menyelesaikan kejadian siang kemarin. Perjalanan dari rumah ahkam ke sekolah sekitar 15 menit. Dia akan tiba disekola 30 menit sebelum masuk kelas. Waktu itu dirasa cuku untuk berbicara dengan qeela.
Pukul 6.30 Dirumah zanit, zanitpun udah siap brangkat ke sekolah, namun seperti biasa mereka harus ngumpul dulu di dapur untuk sarapan pagi. Saat sarapan zait terlihat seyum-senyum sendiri. Zanit biasanya tiba disekolah kurang lebih 5-10 menit sebelum masuk kelas
Ibu zanit : zanit kamu kenapa dari tadi ibu perhatikan kamu senyum sendiri
Zanit : ah ibu mau tahu aja.
Ibu zanit : ada apa na. Jadi penasaran.. ada apa sih..
Ayah zanit : ayo sarapan biar segera brangkat
Ibu zanit : ah ayah.. ada apa sih na.. coba kasi tahu ibu
Ayah zanit : ayo na kalo nga kamu ditagih terus tu sama ibumu
Zanit : gini ma.. (zanit mulai bercerita)
Sama halnya orang tua ahkam dan qeela, orang tua zanit juga telah mengenal ahkam dan qeela sengat baik dan selalu menganggap mereka seperti anak sendiri. Persahaban yang mereka jalani begitu sempurnah sehingga membuat bangga orang tua mereka.
Ibu zanit : trus kenapa kamu senyum dari tadi
Zanit : ibu, ya zanit harus senyum dong bu. Zanit senang karena akhirnya
ahkma itu suka sama qeela
ibu zanit : emang kamu ngga ada perasaan sama ahkam
zanit : ibu apaan sih. Ahkam memang sempurnah tapi dia sahabat terbaik
kami, apalagi qeela. Kalo bukan karena qeela aku dan ahkam pasti
ngga seperti sekarang.
Ibu zanit : iya ibu tahu itu. Memang qeela anak yang baik ibu salut sama kalian
Ayah zanit : ayah duluan ya.. salam dari aya buat ahkam dan qeela
Zanit : sip yah..
Ibu zanit : ibu juga ah.. ibu brangkat duluan yang sayang
Zanit : iya bu zanit juga mau jalan ni.. ibu dan ayah hati-hati ya..
Ayah zanit : iya na..
Zanitpun berangkat kesekolah diantar sama sopir pribadi mereka..
Bersambung......
Baca Selanjutnya:
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Mukadimah
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Satu
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Dua
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tiga
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Empat
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Lima
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Enam
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Tujuh
Antara Cita-Cita dan Cinta Bagian Delapan
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (Bagian Sembilan)
ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (BAGIAN KE SEPULUH)
NOVEL PENDEK ANTARA CITA-CITA DAN CINTA BAGIAN SEB...
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda