Tahun 1902 La Ambo Bin La Aru anak dari La Aru yang pertama kali membuka
Kampung Katapang diangkat menjadi kepala kampung Katapang yang kelima. La
Ambo diangkat oleh masyarakat sekaligus disetujuai oleh Konterlur Van
Keken (Pemerintah Belanda) yang berkedudukan di Piru dan berada langsung
dibawah Konterlur sebagai kepala Pemerintahan Seram Barat di Piru. La Ambo
menjadi kepala Kampung resmi dari tahun 1922 yang diangkat oleh pemerintah
belanda sampai ia meninggal pada sekita tahun 1930.
Dalam kepemimpinan sdr. La Ambo, kondisi kampung dan masyarakat lebih
baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, sehingga tidak lagi terjadi pergantian
kepala kampung pada saat itu sampai belian meninggal sekitar tahun 1930an. Sepeninggalan La Ambo Katapang dipimpin oleh anaknya
yakni Muhamad Noer Bin La Ambo dengan gelar orang kaya dan menjadi tokah penjuang
kemerdekaan yang terlupakan oleh pemerintah. Dibawah kepemimpinan Muhamad Noer
menjadi masa-masa sulit di Katapang karena merupakan masa kebangkitan Indonesia
secarah nasional. Sebagai pemimpin kampung dan tokoh perintis kemerdekaan
beliau berjuang dan menggerakan mesyarakatnya sebagai pejuang kemerdekaan untuk
melawan penjajah belanda di Pulau Seram sampai pada perlawanan masyarakat terhadap gerombolan-gerombolan
yang ingin memisahkan diri dari Negara Indonesi yang saat itu dikenal dengan
Baret atau RMS. Tahun 1950 sebagian kampung katapang dibakar oleh
gerombolan dan terjadi pembunuhan orang tua-tua dalam kampung. Kesemuanya ini
terjadi dalam kepemimpinan Muhamad
Noer hingga beliau ditangkap dan diseret menggunakan mobil dari Katapang ke
Piru dan dibunuh di daerah Hunimua Negeri Liang.
Pada tahun 1950 Muhamad Noer meninggal dunia lalu pemuka kampung mengangkat saudaranya Taher
Bin La Ambo (1950-1978) untuk
mengganti kepemimpinannya dengan
gelar Orang Kaya. Tiga belas tahun memimpin
Katapang sejak pengangkatannya pada tahun 1950 Taher Bin La Ambo kemudian diangkat
secara resmi oleh Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) Seram Barat di Piru dengan
surat keputusan tanggal 10 Agustus 1963
Nomor 10.
Kepala kampung katapang Teher
bin La Ambon pernah menduduki jabatan dalam kepengurusan Latupati Kecamatan
Seram Barat. Beliau diangkat menjadi Bendahara Panitia Pembangunan Rumah Camat oleh Latupati Kecamatan Seram Barat.
Selain itu hal yang sama juga terjadi pada masa pemerintahan Hasan Sangaji.
Hasan Sangaji juga diangkat dalam kepengurusan Latupati Seram Barat yang
berkantor di Piru Kecamatan Seram Barat.
Kampung Katapang sendiri pada saat itu dikalangan masyarakat lebih sering
menyebutnya dengan nama Katapang Miring oleh karena pohon Katapang yang menjadi
tempat perteduhan awal sebelum menjadi kampung tersebut miring ke arah pantai.
Hal inilah yang menjadikan Kampung Katapang lebih dikenal dengan nama Katapang
Miring pada saat itu hingga datangnya penjajah belanda. Kemudian nama tersebut
bertahan hingga tahun 1960-an
saat pemerintahan kecamatan Seram Barat kabupaten Maluku Tengah mulai
diaktifkan oleh pemerintah Maluku pasca kemerdekaan.
Sepeninggalan Taher Bin La
Ambo pada tahun 1978 di Mekkah saat menunaikan Ibadah Haji beliau digantikan oleh saudara sepupunya yang juga
merupakan keturunan dari La Aru yaitu Hasan Sangadji (1978-1997). Hasan Sangadji kemudian diangkat sebagai
Kapala Kampung Katapang dan kemudian mengutip sejarah terbentuknya Kampung
Katapang
Berdasarkan kutipan sejarah singkat Pemerintahan kampung Katapang
tersebut di atas. Menunjukan bahwa dari awal terbentuknya hingga sekarang
Kampung Katapang tidak pernah berada dibawah salah satu pemerintahan desa
manapun dengan kata lain Katapang selama ini mengurus pemerintahannya sendiri
atau independen tanpa melekat pada administrasi salah satu desa yang ada di
kecamatan Seram Barat. yang mana pengangkatan kepala kampung adalah langsung berada di bawah kepala pemerintahan belanda pada saat itu hingga pada masa kecamatan seram barat di piru.
Seperti disampaikan oleh Mantan Kepala Kecamata Seram Barat yang pertama yaitu Bapak S. A. M. Latuihamallo bahwa Katapang sejak dahulu adalah Kampung yang setera dengan Negeri. Karena pada waktu itu belum dikenal istilah desa di Maluku dan karena katapang merupakan Negeri Pendatang yang dibawah kepemimpinan kepala kampung bukanlah Raja. sehingga katapang lebih dikenal dengan Kampung yang berada sejajar dengan Negeri-Negeri yang ada di Kecamatan Seram Barat diantaranya : Eti, Piru, Buano dll..
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda