Profil Kecamatan Elpaputih Seram Bagian Barat Maluku diambil dari referensi Kecamatan Elpaputih dalam angka tahun 2016 pada BPS Kab Seram Bagian Barat.
Kecamatan Elpaputih mulai berdiri pada tahun 2010. Kecamatan Elpaputih
terbagi menjadi 7 desa dengan keberadaan 3 desa di pesisir pantai dan 4 desa lainnya di pegunungan. Menurut data yang ada sudah ada 4
camat yang menjabat di Kecamatan
Elpaputih, Camat pertama yaitu L. Ruspana B.A., kedua menjabat Onisimus Tuhenay, S.E., ketiga menjabat Drs. Paulus Charles Pical, M.Si., dan sekarang menjabat adalah S. Laam Ena, S. E.
1.1. Letak dan Batas
Wilayah
Wilayah Kecamatan Elpaputih berada pada Wilayah Pulau
Seram, dimana pada bagian Utara
berbatasan dengan Kecamatan Taniwel
Timur, sebelah Selatan berbatasan
dengan Amalatu, dan Laut Banda,
sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Maluku Tengah, dan sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Inamosol.
Desa yang memiliki luas wilayah terbesar di Kecamatan Elpaputih adalah Desa Ahiolo Abio sebesar 67,15 Km2r dan terkecil adalah Desa Huku Kecil 32,56 Km2.
1.3. Iklim
Pada
tahun 2016, temperatur rata-rata secara umum di Kabupaten Seram Bagian Barat 27,230C,
dimana temperatur maksimum
rata-rata 32,20C dan temperatur
minimum rata-rata 23,390C. Jumlah
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Oktober sebesar 348,6 mm, sedangkan
jumlah hari hujan terbanyak terjadi
pada bulan Mei sebanyak 27 hari. Rata—rata
curah hujan dan hari hujan pada tahun 2016 masing-masing sebesar 167 mm dan 19
hari.
1.4.
Kependudukan
Sumber
utama data kependudukan adalah
sensus penduduk yang dilaksanakan
setiap sepuluh tahun sekali.
Sensus penduduk telah dilaksanakan
sebanyak enam kali sejak
Indonesia merdeka, yaitu tahun 1961,
1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di wilayah teritorial Indonesia terma suk warga negara asing kecuali anggota Korps diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.
Metode pengump ulan data dalam sensus dilakukan dengan wawancara antara
petugas sensus dengan responden dan
juga melalui e-census. Pencatatan penduduk menggunakan konsep usual residence, yaitu konsep di mana penduduk biasa bertempat tinggal. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas sensus pada malam ‘Hari
Sensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap adalah tuna
wisma, awak kapal berbendera Indonesia,
penghuni perahu/rumah apung,
masyarakat terpencil/ terasing,
dan pengungsi. Bagi mereka yang
mempunyai tempat tinggal tetap dan sedang bepergian ke luar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya, tetapi dicacah di tempat tujuannya. Untuk tahun yang tidak
dilaksanakan sensus penduduk, data
kependudukan diperoleh dari hasil
proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk
merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponenkomponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi penduduk Indonesia 2010–2035 menggunakan data dasar penduduk
hasil SP2010.
2. Penduduk Kecamatan Elpaputih adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah teritorial Kecamatan Elpaputih
selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari
6 bulan tetapi bertujuan menetap.
3.
Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per
kilometer persegi.
4.
Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan antara penduduk lakilaki dan
penduduk perempuan di Kabupaten Seram Bagian
Barat dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dengan banyaknya penduduk
laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
1.5 Kependudukan
Tercatat
bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Elpaputih tahun 2016 ialah sebanyak 1.494 jiwa. Rasio jenis kelamin sebesar 124 berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 124 jiwa penduduk laki-laki.
Desa
Elpaputih memiliki jumlah penduduk
terbesar yaitu 710 jiwa dengan
rasio jenis kelamin sebesar 123. Desa dengan penduduk terkecil yaitu desa Watui sebanyak 11 jiwa, denga n rasio jenis kelamin sebesar 120.
1.6. Pendidikan
Banyaknya sarana
pendidikan di kecamatan
Elpaputih sampai dengan
un 2015,
tercatat sebanyak 5 buah Sekolah
Dasar (SD), 3 buah Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan 1 buah Sekolah
Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).
Sementara itu, rasio jumlah murid
terhadap guru untuk tingkat SD sebesar
9, yang berarti rata-rata satu orang
guru bertanggung jawab terhadap pendidikan 9 orang anak muridnya. Untuk SMP sebesar
7, sedangkan untuk SMA/SMK sebesar 12.
1.7. Kesehatan dan Keluarga Ber e nc ana 4.2.1 Kesehatan
Pembangunan yang dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat m encapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan memberikan hak untuk hidup sehat. Untuk
memberikan hak tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, maka didalam pembangunan Sektor Kesehatan di
Kecamatan Elpaputih dari tahun ke tahun,
diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan
berbagai sarana dan
prasarana fasilitas kesehatan, baik
kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, di antaranya seperti : Rumah Sakit/Bersalin,
Balai Pengobatan, Puskesmas
dan Puskesmas Pembantu,
Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya.
Tahun 2016, Kecamatan Elpaputih memiliki 1 buah Puskesmas dan 1 buah Puskesmas Pembantu. Tenaga kesehatan di Kecamatan Elpaputih pada tahun 2016 terdiri dari 3 orang perawat. Rasio antara jumlah penduduk
terhadap tenaga kesehatan sebesar 498 artinya
satu tenaga kesehatan mempunyai
beban tanggung jawab untuk merawat 498
penduduk.
1.8. Keluarga
Berencana
Program Keluarga
Berencan a (KB) yang
dicanangkan pemerintah,
merupakan salah satu upaya mengendalikan angka kelahiran di antaranya melalui penggunaan alat kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Dalam pencapaian akseptor aktif maupun akseptor baru, pencapaian
per mix kontrasepsi terbanyak untuk tahun 2016, yaitu suntik dan IMP.
1.9. Tanaman
Hortikultura
Produksi sayur-sayuran di Kecamatan
Elpaputih selama tahun 2016 seperti
tercatat sebanyak 1.456,9 ton dengan
rata-rata produksi 8,6 ton/ha.
1.10. Peternakan
Populasi ternak di
Kecamatan Elpaputih selama tahun 2016 ialah tercatat Sapi ada sebanyak 842 ekor, kambing 84 ekor dan babi 94 ekor. Sedangkan untuk populasi unggas tercatat bahwa terdapat 4.336 ekor ayam buras.
1.11. Perkebunan
Perkebunan di Kecamatan
Elpaputih hanya beberapa komoditi diantaranya
Kelapa dengan luas area tanaman
1.206 Ha, Cengkih dengan luas area tanaman 787 Ha, serta Pala, Coklat, dan Sagu masing-masing memiliki luas area tanaman sebesar 259, 5402, dan 300 Ha.
1.12 Perikanan
Selama tahun 2016, banyaknya Nelayan Ikan di Kecamatan Elpaputih yaitu 569 orang, dengan Nilai Produksi berjumlah Rp 499.840.000 yaitu dari perikanan laut (tangkap).
1.13. Transportasi
Peranan sektor Transportasi dan Komunikasi sangat penting dalam pembangunan,
karena merupakan penunjang untuk
kelancaran pembangunan sektorsektor lainnya. Dari 7 desa yang berada di Kecamatan Elpaputih, 3 desa merupakan pecahan dari Kabupaten Maluku Tengah yaitu desa Elpaputih, Wasia dan Sanahu yang merupakan desa pesisir. Sedangkan 4 desa lainnya yaitu Sumeith Pasinaro, Ahiolo, Watui dan Huku Kecil merupakan desa yang letaknya di
wilayah pegunungan
1.14. Pariwisata
Sektor Kepariwisataan di
Kecamatan Elpaputih hingga tahun 2016 memiliki 3 obyek wisata yakni Pantai Elpaputih yang merupakan tempat wisata jenis pantai, Meriam Nusantara sebagai wisata budaya dan Air Panas Waikocua sebagai tempat wisata jenis alam. Ketiga tempat wisata tersebut terletak di Desa Elpaputih dan Desa Sanahu.
1.15. Perhotelan
Data mengenai penginapan di Kecamatan Elpaputih tahun 2016 belum tersedia dan data mengenai penginapan tahun sebelumnya (tahun 2015),
menyebutkan bahwa Kecamatan Elpaputih belum memiliki penginapan. Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat
yang memiliki jarak paling dekat dengan
Kecamatan Elpaputih dan memiliki
penginapan adalah Kecamatan Kairatu. Berdasarkan data mengenai
penginapan tahun 2015, terdapat 6 penginapan
di Kecamatan Kairatu dengan jumlah kamar 85 buah dan 108 tempat tidur dengan tarif per hari yang bervariasi antara Rp 65.000 hingga Rp 230.000
Sumber : Data BPS
Sumber : Data BPS
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda