PENDAHULUAN
Pulau Kasa merupakan sebuah pulau yang memiliki
letak strategis karena terletak pada jalur transportasi laut dari pulau Ambon
(Jazirah Leihitu) ke Pulau Seram (Jazirah Huamual), yang secara geografis
terletak pada koordinat 128o18’30’’ Bujur
Timur dan 3o18’30’’ Lintang Selatan.
Pulau Kasa oleh Pemerintah Pusat pada tahun 1978 dikukuhkan menjadi
wilayah Taman Wisata Alam berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mentan
No.633/Kpts/Um/10/1978 dengan luas areal 1.100 ha. Pulau Kasa tercatat sebagai salah satu pulau
potensial yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Seram Bagian
Barat.
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, menjadikan pulau ini
sebagai pilar yang menggerakan sector pariwisata sebagai salah satu sector
unggulan dalam memacu peningkatan pendapatan daerah. Untuk menunjang rencana tersebut maka Pemda
SBB sedang giat-giatnya membangun berbagai sarana dan prasarana penunjang yang bertaraf nasional, dan dalam
waktu dekat seluruh fasilitas tersebut sudah dapat dinikmati oleh para
pengunjung.
Wilayah Pulau Kasa memiliki berbagai macam potensi sumberdaya alam
laut yang potensial baik itu perikanan maupun jasa pariwisata. Pemanfaatan sumberdaya perikanan selama ini
dilakukan secara tradisional oleh masyarakat di beberapa negeri pesisir
disekitar pulau kasa, seperti Katapang, Olas, dan Kaibobu.
AKSESIBILITAS
Pulau Kassa dapat dijangkau dari pelabuhan Hitu (pulau Ambon) dengan
speedboat sekitar 1 jam dengan jarak ± 23 km, dengan biaya Rp.50.000,-. Dari
Piru (Ibukota Kabupaten SBB) pulau kassa dapat di tempuh dengan speedboat
dengan jarak ± 28,15 KM (sekit
ar 1.5 jam
perjalanan)
Bila kondisi laut kurang bersahabat, pulau ini juga dapat ditempuh
dengan melewati jalan trans seram dari Piru ke negeri-negeri pesisir yang
memiliki jarak relative dekat dengan pulau kasa ,seperti Katapang. Jarak dari
Katapang ke pulau kasa ± 8 km, dengan waktu tempuh sekitar 15 - 20 menit dengan
speedboat.
EKOSISTEM PESISIR
Pulau Kasa memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan tersebar di
laut maupun di daratan. Sumberdaya tersebut berupa ekosistem terumbu karang,
lamun, ikan karang, ekosistem pantai dan berbagai macam moluska dan biota laut
lainnya. Terdapat berbagai jenis karang, jenis ikan karang, dan jenis lamun,
serta berbagai moluska dan biota lainnya dengan tingkat keragaman jenis yg
cukup tinggi.
Ekosistem terumbu karang sangat mendominasi perairan dengan
keragaman jenis tinggi serta masih alami, prosentase tutupan karangnya dikategorikan
sangat baik. Kondisi terumbu karang yang asri dan alami ini sangat menunjang
keberadaan kelimpahan dan keberagaman jenis ikan karang.
Hutan pantai/pesisir pulau ini merupakan hutan sekunder dengan jenis
kayu yang mendominasi adalah Pohon Kasuari,
Belo Hitam (Diospyros pilosanthera), Beringin (Ficus sp), Pepaya
Hutan (Polyscias nodosa), Kuboha (Mallotus floribundus),
Kayu Batu (Maranthes corymbosa), Kelapa, dan berbagai jenis
lainnya yang berasosiasi dengan belukar pantai.
POTENSI WISATA
Perairan Pulau Kasa masih sangat asri dan alami karena tekanan dan
degradasi lingkungan masih sangat rendah, hal yang sama juga terlihat pada
wilayah daratan dengan pantai pasir putih yang terbentang sejauh mata
memandang. Pulau ini memiliki nilai estetika sangat tinggi dan potensial untuk
pengembangan wisata bahari, wisata pantai dan wisata alam.
Terdapat lebih
kurang 15 titik penyelaman dengan nuansa estetika terumbu karang dan beragam
jenis ikan yang indah dan menawan. Pemandangan ini sangat menantang bagi yang
senang berpetualang bawah laut dengan snorkeling dan diving.
Disamping itu,
hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang garis pantai yang dimiliki pulai
ini, sangat representatif sebagai wisata
pantai dengan pemandangan pasir putih dan laut yang indah.
Pulau ini juga memiliki wisata alam. Wisata alam yang dimiliki seperti hutan
pantai dengan tempat peteluran burung maleo dan penyu.
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda