Data yang tersaji pada artikel ini merupakan data yang dipublikasi oleh BPS Kota Ambon lewat website BPS Kota Ambon. Artiktel ini hanya menampilkan bagian penting dari data yang diperlukan, namun bila pengunjung membutuhkan data yang lebih lengkap silahkan dilihat pada klik di website BPS Kota Ambon.
1.1. Letak & Batas Wilayah
Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon dan secara geografis terletak pada posisi: 30-40 Lintang Selatan dan 1280-1290 Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.
1.2. Luas & Jarak
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas wilayah Kota Ambon seluruhnya 377 Km2 dan berdasarkan hasil Survey Tata Guna Tanah tahun 1980 luas
daratan Kota Ambon tercatat 359,45 km2. Sesuai Perda Kota Ambon Nomor 2 Tahun
2006, Kota Ambon memiliki lima kecamatan dengan luas masing-masing: Kecamatan Nusaniwe 8.834,30 Ha, Kecamatan Sirimau 8.681,32 Ha, Kecamatan Teluk Ambon 9.368,00 Ha, Kecamatan Teluk Ambon Baguala 4.011,00 Ha dan Kecamatan Leitimur Selatan dengan luas 5.050 Ha.
1.3. Topografi
Wilayah Kota Ambon sebagian besar terdiri dari daerah berbukit yang berlereng terjal seluas ± 186,90 km2 atau 73 persen dan daerah dataran dengan kemiringan sekitar 10 persen seluas ± 55 km2 atau 17 persen dari total luas wilayah daratan.
1.4. Iklim
Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon dikelilingi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke Musim Timur yang berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober disusul oleh masa pancaroba pada bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.
2.1. Organisasi/Kelembagaan
Wilayah Kota Ambon secara administratif terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan dengan 50 desa/kelurahan berklasifikasi Swasembada. Dari jumlah tersebut, sesuai dengan perkembangan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, seluruhnya telah berkategori maju.
Desa/Kelurahan ke Ibukota Kecamatan di Kota Ambon
Kecamatan
|
Ibukota
Kecamatan
|
Kelurahan/Desa/Negeri
|
Nusaniwe
|
Amahusu
|
Negeri Latuhalat
Negeri Seilale
Negeri Nusaniwe
Negeri Amahusu
Kelurahan Nusaniwe
Kelurahan Benteng
Kelurahan Wainitu
Kelurahan Kudamati
Negeri Urimessing
Kelurahan Mangga Dua
Kelurahan Urimessing
Kelurahan Waihaong
Kelurahan Silale
|
Sirimau
|
Karang Panjang
|
Negeri Soya
Kelurahan Waihoka
Kelurahan Karang Panjang
Kelurahan Batu Meja
Kelurahan Batu Gajah
Kelurahan Ahusen
Kelurahan Honipopu
Kelurahan Uritetu
Kelurahan Rijali
Kelurahan Amantelu
Negeri Batu Merah
Kelurahan Pandan Kasturi
Negeri Hative Kecil
Negeri Galala
|
Teluk Ambon
|
Wayame
|
Negeri Laha
Negeri Tawiri
Negeri Hative Besar
Desa Wayame
Negeri Rumah Tiga
Kelurahan Tihu
Negeri Poka
Negeri Hunuth/Durian Patah
|
T. A. Baguala
|
Passo
|
Desa Waiheru
Desa Nania
Desa Negeri Lama
Negeri Passo
Kelurahan Lateri
Negeri Halong
Desa Latta
|
Leitimur Selatan
|
Leahari
|
Negeri Naku
Negeri Kilang
Negeri Hukurila
Negeri Ema
Negeri Hatalae
Negeri Hutumuri
Negeri Rutong
Negeri Leahari
|
3.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Ambon pada pertengahan tahun 2016 berjumlah 427.934 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 meningkat sebesar 3,96 persen. Penduduk
masih terkonsentrasi di Kecamatan Sirimau dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.057 jiwa per Km2. Sementara itu Kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Leitimur Selatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang hanya sebesar 235 jiwa per Km2.
3.2. Ketenagakerjaan
3.2.1. Keadaan Angkatan Kerja
Berdasarkan survei angkatan kerja nasional tahun 2015, terdapat 302.336 penduduk Kota Ambon yang masuk ke dalam kategori penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) dimana 181.954 jiwa merupakan angkatan kerja. Proporsi penduduk bekerja mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu dari 84,42 persen menjadi 84,54 persen dari jumlah angkatan kerja. Tenaga kerja berjenis kelamin laki-laki mendominasi bursa tenaga
3.2.2. Partisipasi Angkatan Kerja dan
Kesempatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penduduk Kota Ambon sebesar 60,18 persen. Menunjukan setiap 100 penduduk Usia Kerja terdapat 61 penduduk yang berpartisipasi dalam Angkatan Kerja. Sementara itu, tingkat kesempatan kerja di Kota Ambon tercatat sebesar 84,36 persen.
3.2.3 Bursa Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja di Kota Ambon pada tahun 2016 sebanyak 4.223 orang dimana 61,45 persen diantaranya adalah perempuan.
4.1. Pendidikan
Keberhasilan pendidikan tentunya diiringi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang bisa menunjang baik dari pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2016, di Kota
Ambon terdapat 88 TK dengan 3.937 murid dan 350 guru; SD/MI sebanyak 211 sekolah dengan 41.387 murid dan 3.089 guru; SLTP/MTs sebanyak 58 sekolah dengan jumlah murid 19.357 orang dan guru 1.519 orang; SMU/MA berjumlah 40 sekolah dengan 16.764 siswa dan 1.106 guru sedangkan SMK berjumlah 18 sekolah dengan 6.471 siswa dan 688 guru. Kecamatan Sirimau adalah
kecamatan dengan persebaran fasilitas pendidikan yang paling banyak. Di Kota Ambon juga terdapat beberapa perguruan tinggi diantaranya Akademi Keperawatan, Politeknik Kesehatan, Politeknik Negeri, Universitas Pattimura, Universitas Kristen Indonesia Maluku, Institut Agama Islam Negeri Ambon, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Trinitas dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan.
4.2. Kesehatan dan Keluarga
Berencana
4.2.1 Kesehatan
Pembangunan sector kesehatan di Kota Ambon diarahkan pada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara murah dan merata. Pada tahun 2016, jumlah Rumah Sakit di Kota Ambon tercatat sebanyak 9 unit, 80 unit puskesmas, 286 unit Posyandu dan 20 unit praktek bidan. Sedangkan sumber daya kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit di Kota Ambon tercatat Dokter Ahli sebanyak 110 orang, Dokter Umum 71 orang, Dokter Gigi 14 orang dan Apoteker 22 orang. Sementara fasilitas Farmasi di Kota Ambon pada tahun 2016 tercatat Apotik 77 unit, Depot Obat 37 unit dan Pedagang Farmasi sebanyak 11 unit
4.2.2 Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) dicanangkan pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, di antaranya melalui penggunaan alat kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Peningkatan pelayanan KB di Kota Ambon telah memberikan motivasi Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menjadi Akseptor. Jumlah Akseptor Aktif yang dicapai dalam tahun 2016 sebanyak 6.691 akseptor, 33,68 persen di bawah target yang telah ditetapkan. Target yang ditetapkan tahun 2016 lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
4.3. Agama
Jumlah penduduk Kota Ambon menurut agama berdasakan data yang tercatat pada Kementerian Agama Kota Ambon dapat dirinci sebagai berikut; Islam berjumlah 167.136 orang, Kristen Protestan 172.985 orang ,Kristen Khatolik berjumlah 21.767 orang, Hindhu 667 orang dan Budha 275 orang.
4.4. Kesejahteraan Sosial
Beberapa indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat diantaranya adalah jumlah keluarga tidak layak, jumlah anak terlantar dan jumlah anak berhadapan dengan hukum. Selama tahun 2016 di Kota Ambon. terdapat sekitar 200 keluarga yang kondisi perumahan dan lingkungannya tidak layak, 4.175 anak terlantar dan 50 anak berhadapan dengan hukum.
4.5. Kebersihan
Perkiraan produksi sampah setiap hari di Kota Ambon selama tahun 2016 adalah sebanyak 752 m3. Komposisi terbesar adalah kertas sebanyak 46,68 persen. Dari jumlah 750 m3 yang terkumpul di tempat pembuangan sementara, sebanyak 740 m3 terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setiap hari.
5.1. Peternakan
Populasi ternak yang tercatat pada Dinas Peternakan Kota Ambon selama tahun 2016, dapat Dirinci sebagai berikut:
- Ternak Besar yaitu sapi 693 ekor
- Ternak Kecil yaitu kambing 539 ekor dan babi 9.711 ekor
- Unggas yaitu itik 550 ekor, ayam pedaging 63.023 ekor dan ayam buras 5.246 ekor.
Populasi sapi dan ayam buras pada tahun 2016 naik dibandingkan tahun 2015, yakni sebesar 12,87 persen
5.2. Perikanan
Produksi perikanan dan nilai produksinya pada tahun 2016 meningkat sebesar 3 persen. Pada tahun 2016, produksi perikanan terbesar masih dihasilkan dari Kecamatan Nusaniwe yaitu sebesar 32,41 persen dari total produksi Kota Ambon, namun nilai produksi terbesar ada di Kecamatan Sirimau yaitu 29,51 persen dari total nilai produksi perikanan Kota Ambon.
6.1. Industri
Perusahaan/usaha industri dan rumah tangga yang tercatat pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Ambon selama tahun 2016 sebanyak 3.226 unit, dengan 7.681 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar 89,72 milyar rupiah. Baik jumlah perusahaan maupun jumlah tenaga kerja meningkat masingmasing 76 dan 211 dari keadaan pada tahun 2015.
6.2. Listrik dan Air Minum
Kebutuhan listrik di Kota Ambon dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 , jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 228.439 pelanggan, meningkat sebesar 124,21 persen dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, terbesar adalah pelanggan dari Kecamatan Sirimau (42,36%), diikuti oleh Kecamatan Teluk Ambon Baguala (27,58%) dan Kecamatan Nusaniwe (18,53%). Dilihat dari jenis
pelanggan, maka yang terbesar adalah pelanggan Rumah tangga (88,59%), diikuti oleh Bisnis (8,15%) dan Sosial (1,76%). Sedangkan kalau dilihat dari Nilai KWH terjual, maka pemasukan terbesar berasal dari rumah tangga (47,71%)
8.1. Pariwisata
Dengan julukan Ambon Manise, Kota Ambon yang memiliki panorama indah dengan objek wisata yang tersebar pada 5 Kecamatan baik di darat/pegunungan, pantai maupun lautan, menjadi perhatian wisatawan baik lokal maupun asing. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon terdapat 83 objek wisata yang berlokasi Kota Ambon. Dari 83 objek tersebut 46,38 persennya masih belum dikembangkan, 1,45 persen belum dipugar bahkan 10,14 persen objek wisatanya dalam kondisi rusak. Pada tahun 2016 terlihat antusias wisatawan asing untuk mengunjungi Kota Ambon naik sedikit dibandingkan dengan jumlah wisatawan tahun sebelumnya.
Wisatawan terbanyak berasal dari Belanda, sejumlah 154 orang atau sekitar 42,42 persen dari keseluruhan orang asing yang datang ke Kota Ambon.
8.2. Perhotelan
Jumlah hotel di Kota Ambon pada tahun 2016 tercatat 60 buah, diantaranya terdapat 13 buah hotel berbintang. Untuk hotel berbintang memiliki 742 kamar tersedia dengan 1.048 tempat tidur. Untuk hotel non bintang menyediakan 1.094 kamar dengan 1.340 tempat tidur. Sepanjang tahun 2016, rata-rata tingkat penghunian kamar untuk hotel berbintang sebesar 41,40 persen. Tingkat penghunian kamar tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 49,01 persen. Sementara itu rata-rata tingkat penghunian kamar terendah terjadi pada bulan Desember yaitu 31,30 persen. Untuk hotel non bintang, rata-rata tingkat penghunian kamar hotel sebesar 23,41 persen. Tingkat penghunian kamar tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 29,64 persen dan yang terendah terjadi pada bulan April sebesar 20,32 persen.
9. Transportasi dan Komunikasi
9.1. Jalan Raya
Program pengembangan jalan kota menyebabkan panjang jalan dalam Wilayah Kota Ambon pada tahun 2015 telah mencapai 275,32 km. Secara rinci dapat dijelaskan per jenis permukaan jalan yaitu jalan hotmix 209,19, lapen 55,2 km, rabat beton 2,27 km, kerikil 4,29 km dan tanah 4,05 km. Sedangkan jika dilihat berdasarkan kondisi jalannya, maka hanya 88,34 persen yang tergolong baik, 4,14 persen sedang, 2,52 persen rusak ringan dan 4,99 persen rusak berat.
9.2. Angkutan Darat
Transportasi Darat yang beroperasi di Kota Ambon dan tercatat di Dinas Perhubungan Kota Ambon adalah becak dan angkutan penumpang. Sementara angkutan penumpang yang melayani trayek di dalam wilayah Kota Ambon tercatat sebanyak 1.566 buah.
Lalu lintas penyeberangan pada tahun 2016 tidak sepadat tahun 2015. Pada tahun 2016 tercatat 116.446 orang yang diangkut dari Dermaga Ferry Galala menuju Dermaga Ferry Poka, sedangkan dari Dermaga Ferry Poka menuju Dermaga Ferry Galala, penumpang yang diangkut lebih sedikit, yaitu 99.781 orang.
Untuk penyeberangan Ambon-Namlea ada sebanyak 72.303 orang yang terangkut Ferry (naik 59,35 persen), 9.833 unit kendaraan roda dua (naik 37,81 persen) dan 1.397 unit kendaraan roda empat (turun 56,70 persen), yang tercatat pada tahun 2015.
9.4. Angkutan Udara
Pada tahun 2016, tercatat frekuensi keberangkatan dan kedatangan pesawat mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar 8.810 kali untuk keberangkatan dan 8.725 kali untuk kedatangan.
9.5. Pos dan Telekomunikasi
9.5.1. Pos dan Giro
Selama tahun 2016 terdapat 3.769 surat pos biasa yang diterima dan 3.275 yang dikirim melalui surat pos dalam negeri, 3.805 penerimaan surat pos tercatat dengan 3.325 pengiriman.
9.5.2. Telepon
Sesuai data pada Kantor Wilayah Telekomunikasi Maluku, jumlah kantor telepon jika digabung dengan sentral telepon berjumlah 5 unit.
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda